BANGKALAN, HARIAN-NEWS.com – KAMIS (20/1/2022)
Kepala BKKBN lakukan kunjungan ke Bangkalan terkait konsolidasi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), serta percepatan konvergensi penurunan Stunting di Kabupaten Bangkalan, Kamis (20/1/2022).
Kunjungan kerja tersebut disambut baik oleh Bupati Bangkalan Ra Latif.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menuturkan, prosentase kasus Stunting di Kabupaten Bangkalan mencapai 38 persen. Angka ini cukup besar, sehingga perlu usaha lebih dalam pencegahan dan penurunan kasus ini.
Pencegahan Stunting tidak cukup dimulai saat anak lahir, tetapi harus dipersiapkan mulai menjelang menikah hingga kehamilan.
Hasto menyampaikan, BKKBN sudah persiapkan pemeriksaan untuk mencegah anemia pada calon mempelai perempuan 3 bulan sebelum nikah.
Untuk membantu penurunan kasus Stunting, BKKBN Pusat juga akan melakukan pendampingan keluarga. Saat ini sudah ada sekitar 2.500 pendamping, termasuk bidan didalamnya.
Sulain itu, BKKBN juga menambah anggaran pencegahan dan penurunan kasus Stunting Kabupaten Bangkalan yang sebelumnya 7,2 M menjadi 10,1 M.
“Harapan kami, dukungan ini akan menumbuhkan semangat serta kerja sama kita dalam menuntaskan kasus Stunting di Kabupaten Bangkalan,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Bangkalan mengatakan, penuntasan Stunting merupakan program prioritas pembangunan di Bangkalan. Bupati juga menyampaikan terima kasih atas pengarahan serta bantuan dari BKKBN dalam percepatan penuntasan kasus Stunting di Bangkalan.
“Karena itu kami berharap sinergitas dengan berbagai pihak, termasuk para pendamping untuk tetap semangat dalam melaksanakan berbagai program dalam penurunan Stunting,” ujarnya. (iroel)
