Mahasiswa Asal Indonesia Ditemukan Tak Sadarkan Diri Usai Menenggak Sebotol Pembersih Lantai

JAKARTA, HARIAN-NEWS.com – MN (21), seorang mahasiswa asal Indonesia ditemukan tak sadarkan diri didalam kamar tempat tinggalnya di Belanda.

Kabar tragis ini bermula pada Minggu (19/11/23) dini hari waktu setempat, ketika teman kerjanya, Robert Kurth, mencoba menjemputnya untuk berangkat kerja bersama.

Robert Kurth yang sebelumnya telah berjanji bertemu dengan MN terkejut saat tiba di tempat tinggalnya dan menemukan MN tidak ada di tempat.

“Awalnya saya kira telah pergi terlebih dahulu ke tempat kerja. Tapi hingga (tempat kerja) tutup pun dia tak nampak. Bahkan ia (MN) tidak masuk kerja,” ungkap Robert.

Robert Kurth pun mulai bertanya pada teman-temannya, dan faktanya mereka pun juga tengah mencari keberadaan MN.

Pukul 04.30 waktu setempat, MN ditemukan tak sadarkan diri didalam kamarnya oleh temannya, Alphen Phouten. Di sebelahnya, terlihat sebotol pembersih lantai yang sudah diteguk habis.

“MN terbaring di tempat tidur dengan kondisi tak sadarkan diri. Di sampingnya ada sebotol pembersih lantai yang ditenggak habis,” ujar Alphen.

Beruntung, Alphen Phouten segera membawa MN ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan.

Dugaan sementara menyebutkan bahwa MN mengalami depresi berat. Teman-temannya mengungkapkan bahwa MN sering kali harus menjalani pemeriksaan medis tanpa orang sekitarnya mengetahui penyakitnya.

MN juga terlihat terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan cenderung menutup diri dari lingkungan sekitar.

Kasus ini saat ini sedang diselidiki oleh pihak keamanan setempat untuk mencari tahu penyebab pasti dari tindakan tragis ini.

Motif yang melatarbelakangi peristiwa ini masih menjadi misteri. Barang pribadi MN juga telah diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut.

Bukti dari CCTV menunjukkan MN terakhir kali meninggalkan rumah pada pukul 02.41 dan kembali pada pukul 03.48 waktu setempat, membawa bersama botol pembersih lantai yang kemudian ditemukan kosong di sampingnya.

Meskipun kondisi MN masih kritis dan tidak sadarkan diri, pihak keamanan sedang berupaya mencari identitas keluarganya untuk memberikan informasi terkait kondisinya.

Jika dalam waktu 1×24 jam tidak ada kejelasan, pihak keamanan setempat akan mengambil langkah sesuai prosedur untuk menginformasikan media.

Selain itu, pihak keamanan juga akan menghubungi Atase Polri KBRI Den Haag dengan persetujuan pihak keluarga, jika memungkinkan.

Proses penguburan atau kremasi, sesuai aturan pihak keamanan setempat, juga menjadi pertimbangan jika tidak ada kemungkinan penyelamatan.