TULUNGAGUNG (harian-news.com) – Tim Hunter Screening Covid-19 Jatim beberapa waktu lalu, mendapat hasil akhir sebanyak 731 orang. Tercatat rapid tes masal oleh tim Hunter itu, dilakukan berturut-turut selama 5 hari, mulai tanggal 5 Juni hingga 9 Juni kemarin.
Dari 731 orang itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung, mendapati 4 orang yang didapati reaktif. Sehingga angka penularan COVID-19 di Tulungagung hanya sebatas 0,5 persen. Dengan hasil tersebut, menandakan bahwa tranmisi oleh orang yang dinyatakan reaktif maupun yang terkonfirmasi positif sangatlah minim.
Lebih lanjut, dari keempat orang tersebut, salah satunya yakni anak-anak. Hingga saat ini, hasil swab dari keempat orang tersebut belum keluar. Padahal uji swab dilakukan di RSUD Dr. Iskak Tulungagung.
Wakil Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tulungagung Galih Nusantoro menjelaskan. Saat ini keempat orang tersebut sudah jalani karantina dengan rincian, tiga orang dikarantina di rusunawa IAIN Tulungagung. Sedangkan untuk anak-anak melakukam karantina secara mandiri.
“empat orang tersebut dua orang warga Kecamatan Boyolangu, dua lagi di Kecamatan Karangrejo,” kata Galih saat pers rilis di Posko Percepatan Penanganan COVID-19 Tulungagung, Rabu, (10/06).
Galih mengaku, selain melakukan rapid tes massal. Tim hunter juga lakukan swab pada 51 orang yang menjadi kontak erat pasien PDP di Tulungagung. Hal tersebut bertujuan untuk mengantisipasi, agar kedepannya nanti tidak terjadi penularan yang masif.
Menurut Galih, tim hunter memiliki kecurigaan terhadap kontak erat pasien PDP. Sehingga untuk mengantisipasi terjadinya carrier pada orang-orang tersebut, maka tim hunter memutuskan untuk lakukan swab pada 51 orang tersebut.
Meski begitu, sama seperti empat orang yang dinyatakan reaktif. Hasil swab dari 51 orang tersebut yang diuji di laboratorium milik RSUD Dr. Iskak hingga kini belum keluar hasilnya.
Mengenai rincian orang yang jalani tes swab antara lain yaitu, “10 orang kontak erat dari dua pdp, enam orang dari satu pdp. Kontak erat dari Boyolangu ada enam orang. Kontak erat di Bandung 14 orang. Dan sisanya 15 orang kontak erat di Bungur. Sehingga total 51 orang,” terang galih. [irf]
