160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
banner hut ri

Dinkes Tulungagung-Informasi Peningkatan Kasus HIV/AIDS Selama 2023

Grafik Kasus HIV Di Tulungagung

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Tulungagung darurat kasus HIV/AIDS, pasalnya hingga bulan Agustus 2023 ini, ada penambahan kasus sebanyak 242 temuan kasus baru. Dan total kasus dari Tahun 2006 hingga 2023 ini mencapai angka 3.623 kasus.

Data itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung melalui Pengelola Program HIV IMS Dinkes Tulungagung Candra Idawati, Kamis (24/8/2023).

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung bulan Agustus 2023 melaporkan 242 temuan kasus baru di Kabupaten Tulungagung sehingga total kasus dari tahun 2006 hingga 2023 ini mencapai angka 3.623 kasus.

Menurut Candra Idawati, pihaknya menyampaikan dari penambahan kasus sepanjang 2023 jumlah komulatif kasus HIV/AIDS  di Kabupaten Tulungagung meningkatkan menjadi 3.623 kasus dan jumlah ini akan terus meningkatkan jika tidak ditanggulangi.

750 x 100 AD PLACEMENT
Kepala Dinas
Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung Candra Idawati, M.Kes

“Selama ini, pengetahuan tentang penularan dan pencegahan HIV/AIDS sudah disebarluaskan di berbagai sosial media, namun kesadaran dan pemahaman masyarakat untuk bersama-sama menanggulangi HIV/AIDS di Indonesia masih rendah. Stigma dan diskriminasi oleh masyarakat masih terjadi, sehingga menghambat upaya pencegahan, pelayanan perawatan, dan dukungan terkait dengan penanggulangan HIV dan AIDS,” katanya.

Ia menegaskan, untuk mendapat hasil yang optimal dalam penanggulangan HIV/ AIDS ini, seluruh komponen masyarakat perlu peduli, aktif dan konsisten memberikan kontribusi nyata sesuai kemampuan masing-masing untuk menanggulangi epidemi HIV dan AIDS di Indonesia.

 

Apa itu HIV/AIDS?

750 x 100 AD PLACEMENT

HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.

HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.

Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, serta ASI. Perlu diketahui, HIV tidak menular melalui udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, atau sentuhan fisik.

HIV adalah penyakit seumur hidup. Dengan kata lain, virus HIV akan menetap di dalam tubuh penderita seumur hidupnya. Meski belum ada metode pengobatan untuk mengatasi HIV, tetapi ada obat yang bisa memperlambat perkembangan penyakit ini dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita.

750 x 100 AD PLACEMENT

Gejala HIV dan AIDS

Kebanyakan penderita mengalami flu ringan pada 2–6 minggu setelah terinfeksi HIV. Flu bisa disertai dengan gejala lain dan dapat bertahan selama 1–2 minggu. Setelah flu membaik, gejala lain mungkin tidak akan terlihat selama bertahun-tahun meski virus HIV terus merusak kekebalan tubuh penderitanya, sampai HIV berkembang ke stadium lanjut menjadi AIDS.

 

Pada kebanyakan kasus, seseorang baru mengetahui bahwa dirinya terserang HIV setelah memeriksakan diri ke dokter akibat terkena penyakit parah yang disebabkan oleh melemahnya daya tahan tubuh. Penyakit parah yang dimaksud antara lain diare kronis, pneumonia, atau toksoplasmosis otak.

 

Penyebab dan Faktor Risiko HIV dan AIDS

Penyakit HIV disebabkan oleh human immunodeficiency virus atau HIV, sesuai dengan nama penyakitnya. Bila tidak diobati, HIV dapat makin memburuk dan berkembang menjadi AIDS.

 

Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seks vaginal atau anal, penggunaan jarum suntik, dan transfusi darah. Meskipun jarang, HIV juga dapat menular dari ibu ke anak selama masa kehamilan, melahirkan, dan menyusui.

 

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penularan adalah sebagai berikut:

 

Berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan dan tanpa menggunakan pengaman

Menggunakan jarum suntik bersama-sama

Melakukan pekerjaan yang melibatkan kontak dengan cairan tubuh manusia tanpa menggunakan alat pengaman diri yang cukup

Lakukan konsultasi ke dokter bila Anda menduga telah terpapar HIV melalui cara-cara di atas, terutama jika mengalami gejala flu dalam kurun waktu 2–6 minggu setelahnya.

 

Pengobatan HIV dan AIDS

Penderita yang telah terdiagnosis HIV harus segera mendapatkan pengobatan berupa terapi antiretroviral (ARV). ARV bekerja mencegah virus HIV bertambah banyak sehingga tidak menyerang sistem kekebalan tubuh.

 

Pencegahan HIV dan AIDS

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari dan meminimalkan penularan HIV:

 

Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah

Tidak berganti-ganti pasangan seksual

Menggunakan kondom saat berhubungan seksual

Menghindari penggunaan narkoba, terutama jenis suntik

Mendapatkan informasi yang benar terkait HIV, cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya, terutama bagi anak remaja

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !