MADURA , HARIAN-NEWS.com –– Akses jalan menuju Surabaya dan Bangkalan mengalami kemacetan, pasalnya dua sisi akses masuk ke dua kota tersebut diblokade gabungan mahasiswa yang sedang melakukan aksi demonstrasi menolak perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode., Selasa (12/4/2022), dari pukul 10.30 WIB hingga 10.45 WIB.
Gabungan mahasiswa yang tergabung dalam Trunojoyo Bergerak siang itu, diawali memblokade akses dua jalan strategis itu, kemudian bergerak ke kawasan Halim Bangkalan dengan menerikan yel-yel dan melakukan orasi menolak adanya wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga (3) periode.
Menurut jurnalis media ini, koordinator aksi Sultan mengatakan, aksi demontrasi ini merupakan sebagai bentuk penolakan atas sikap kepala Negara yang dinilai tidak pro rakyat dan lebih mengutamakan kepentingan pribadi.
“Kami dengan tegas menolak perpanjangan masa jabatan presiden yang diwacanakan bahkan kedudukannya akan. Resmi menjadi 3 periode,” apalagi sudah disahkan MK,” katanya menirukan orasi koordinator mahasiswa.
Ditambahkannya, jika hal itu dilakukan, berarti melanggar konstitusi yang terjadi saat ini.

Selain itu, seluruh mahasiswa juga menyoroti beberapa kenaikan harga sembako di antaranya minyak goreng yang terjadi sejak beberapa waktu belakangan. Ia menilai, minyak goreng sebagai kebutuhan pokok masyarakat seharusnya harganya tidak dinaikkan terus menerus.
“Pemerintah ketika merasakan pandemi yang kita rasakan disaat ini, harusnya melihat kebutuhan masyarakat. Seiring yang terjadi pada menurunnya perekenomian di Negara kita.
‘Tumpaskan seluruh mafia yang terlibat minyak goreng, karena di balik kenaikan harga tersebut ada pihak-pihak yang bermain dan mengambil keuntungan,” imbuhnya.
Usai memblokade akses Suramadu sisi Bangkalan selama 15 menit, kemudian mahasiswa bergerak menuju kantor DPRD Bangkalan.
Mereka tak menyia-nyiakan waktu yang selanjutnya akan disampaikan orasi di depan gedung wakil rakyat tersebut. Selama aksi tersebut, dikawal ketat sedikitnya 600 personil pihak aparat keamanan.
Jurnalis : Choirul Anwar
Editor : Arief