160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
banner hut ri

Tujuh Organisasi Media di Kota Malang Duduk Bersama Wakil Ketua MPR RI

Dr. Ahmad Basarah SH MH sukses mengumpulkan awak media se-Malang Raya

Mantab, Wakil Ketua MPR RI sekaligus anggota DPR RI Dapil Malang Raya Dr. Ahmad Basarah SH MH duduk bersama awak media se-Malang Raya.

Dikemas dalam acara dialog dan buka puasa bersama di rumah Dinas Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika SE, Selasa (18/4/2023).

Walaupun berbeda organisasi profesi, namun mau berkumpul dan membaur dalam satu momentum adalah suatu wujud kekompakan insan pers se-Malang Raya.

Momen ini dihadiri Ketua, Pengurus dan Wartawan dari tujuh organisasi profesi wartawan yang ada di Malang Raya. Di antaranya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) dan Pewarta Foto Indonesia (PFI). Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) dan Media Online Indonesia (MOI), serta IWO Malang Raya.

750 x 100 AD PLACEMENT

Sementara itu dalam sambutannya, Ahmad Basarah mengaku, bersyukur tahun ini bisa kembali bertemu dengan teman teman wartawan se-Malang Raya.

Dirinya mengapresiasi hadirnya tujuh organisasi wartawan di Malang Raya dalam satu momen tersebut. Ibaratnya, menurutnya, laiknya umat Islam di Indonesia yang memiliki beragam budaya, dimana tidak dimiliki umat Islam lainnya di luar negeri.

“Kita mengenal adanya Trilogi Ukhuwah dalam budaya Islam Indonesia. Ada Ukhuwah Islamiyyah, Ukhuwah Wathoniyah dan Ukhuwah Basyariyyah atau persaudaraan antar umat manusia. Ini merupakan Fatwa Kiai Ahmad Siddik dari Jember,” ucap Ahmad Basarah.

Mas Bas, sapaan akrabnya menjelaskan, budaya halal bihalal yang setiap tahun dilaksanakan merupakan tradisi yang pada awalnya diperkenalkan oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno. Halal bihalal pertama kali diadakan  yakni pada 1 Syawal 1948. Presiden Soekarno ingin mempertemukan dan mendamaikan para pemimpin dan elit politik yang syarat perdebatan saat itu.

750 x 100 AD PLACEMENT

“Atas saran dari KH Wahab Hasbullah kepada Presiden Soekarno saat itu, akhirnya muncullah istilah halal bihalal,” jelasnya.

Mas Bas juga menuturkan, betapa indahnya beragama di Indonesia dengan memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Walaupun berbeda-beda suku, agama, etnis dan lain sebagainya, tetapi diikat oleh satu identitas Indonesia. Hal itulah yang menjadi jati diri kita sebagai sebuah bangsa.

“Mudah-mudahan suasana yang rukun damai seperti ini dapat terus kita jaga selama-lamanya,” harapnya.

Masih menurut Mas Bas juga menyebutkan, dari 212 juta penduduk Indonesia, 77 persennya pengguna media sosial dan tercatat sebagai 10 besar di dunia. Namun minat baca orang Indonesia sangat rendah, sehingga cenderung mengkonsumsi informasi-informasi yang belum bisa dibuktikan kebenarannya.

750 x 100 AD PLACEMENT

“Pada konteks inilah tanggung jawab teman-teman media menjadi sangat penting untuk meluruskan berbagai berita bohong. Berbagai berita hoax yang mungkin akan dipakai oleh sebagian oknum-oknum di tengah masyarakat. Baik untuk kepentingan ideologi tertentu, kepentingan politik praktis tertentu maupun kepentingan-kepentingan yang lain,” pintanya.

Mas Bas juga menyebutkan, hal ini menjadi  tantangan terbesar insan media untuk menjadi penjaga moral bangsa. Dengan menciptakan ruang publik dalam berbagai informasi yang mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, diperlukan gotong-royong untuk bersama-sama menjaga keutuhan bangsa ini.

“Tidak mungkin negara yang besar ini akan diperjuangkan sendiri,” pungkasnya.(setia)

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !