TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Wakil Bupati (Wabup) Tulungagung, H. Gatut Sunu Wibowo, SE membuka acara temu usaha dan kemitraan kelompok pengolah dan pemasar hasil perikanan, Kamis (31/3/2022).
Acara yang dilangsungkan di ruang rapat prajamukti Kantor Bupati Tulungagung ini dihadiri 50 peserta dari kelompok pengolah dan pemasar hasil perikanan (poklahsar) dan penyuluh perikanan.
Wabup Tulungagung, H. Gatut Sunu Wibowo dalam sambutannya menyampaikan, UMKM memiliki peran penting dalam percepatan pemulihan ekonomi. Untuk itu, dalam acara yang diinisiasi Dinas Perikanan ini para IKM dan Poklahsar Hasil Perikanan dapat meningkatkan standar mutu produknya.
Terlebih didukung hasil perikanan di Kabupaten Tulungagung sangat potensial untuk dikembangkan. Olahan perikanan dari Kabupaten Tulungagung mampu menyuplai kebutuhan produk olahan perikanan di daerah lain, seperti Surabaya, Malang, Trenggalek, Kediri dan Ponorogo.
“Ini bentuk fasilitas ya. Diharapkan melalui kegiatan ini, para peserta yang hadir dapat meningkatkan produktivitas, untuk kesejahteraan serta percepatan pemulihan ekonomi skala rumah tangga,” kata Wabup.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tulungagung, Lugu Tri Handoko. Dia mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi, wawasan serta relasi bisnis dari pelaku usaha.
Adapun materi yang disampaikan diantaranya, berupa pembinaan jaminan mutu dan keamanan pangan hasil perikanan yang langsung disampaikan narasumber dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, nilai mutu dan Gizi pangan yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan serta sistem kemitraan usaha yang dipaparkan oleh Bravo Swalayan.
“Kegiatan ini juga sebagai bentuk apresiasi dan juga menggalang komitmen dalam rangka pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran perikanan. Antara lain, dengan memperluas akses kerjasama dan menyediakan informasi dan konsultasi kepala pelaku usaha,” jelasnya.
Lugu menambahkan, potensi perikanan di Kabupaten Tulungagung terbilang besar. Berdasarkan catatannya, jumlah rumah tangga perikanan (RTP) di Kabupaten Tulungagung sebanyak 12.376 pembudidaya, baik berupa budidaya ikan konsumsi maupun ikan hias serta ikan air payau.
Adapun budidaya ikan yang dihasilkan meliputi ikan Gurami, Patin, Nila, dan Lele.
“Dari jumlah pembudidaya itu, hasil budidaya air tawar kita capai 35.505 ton. Kemudian disusul budidaya air payau mencapai 636 ton,” terangnya.
Lebih jauh, Lugu menyebut untuk produksi hasil olahan perikanan di Tulungagung mencapai 15.714 ton terdiri ikan asap, pindang, dan lainnya. Besarnya potensi itu, lantas ia mendorong poklahsar untuk memanfaatkan peluang tersebut. Bisa dengan membuat berbagai produk, misal crispy kulit ikan, abon ikan, bakso ikan dan masih banyak lainnya.
“Selain kegiatan ini, kami dari Dinas Perikanan juga memberikan dukungan pengembangan usaha perikanan. Diantaranya,pameran produk, pendampingan pelaku usaha perikanan melalui penyuluh perikanan, serta pelatihan masak, pembinaan jaminan mutu, dan pembinaan pelatihan pengemasan,” tuturnya.
Dengan dukungan tersebut, Lugu mengaku optimistis dapat berkembang pesat. Terlebih pembinaan yang diberikan menambah wawasan tentang jaminan keamanan pangan sehingga produsen mengerti dan menerapkan cara pengolahan ikan yang baik dan standard sanitasi operasi pada unit pengolahan ikan.