Renovasi Masjid Jami Baitul Muttaqin Butuh Dana Rp 5 Miliar
BLITAR (HARIAN-NEWS.COM) – Proses renovasi Masjid Jami Baitul Muttaqin yang terletak di Desa Sanankulon, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar ini masih terus berlangsung.
Masjid ini sejarahnya pernah dijadikan sebagai markas Laskar Hizbullah pada saat perang memperjuangkan Kemerdekaan RI, dan kini digadang – gadang insya Alloh akan menjadi Masjid Jami terbesar di Kecamatan Sanankulon.
Ketua Takmir Masjid Jami Baitul Muttaqin, Kyai Imam Ghozali membenarkan dan mengamini bahwa masjid ini sedang dalam proses renovasi diprediksi menelan dana sedikitnya Rp5 miliar.
“Pembangunan masjid ini model yang kita pakai bercorak nuansa Masjid Nabawi di Madinah, Saudi Arabia. Jadi anggaran yang dibutuhkan hingga renovasi masjid selesai diperkirakan membutuhkan dana sekitar kurang lebih Rp5 miliar,” tutur Kyai lulusan Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur ini.
Menurut penuturan Kyai, untuk pembangunan masjid yang cukup besar ini, dana yang ada sebelumnya hanya sebesar Rp180 juta. Namun dengan tekad yang kuat dan mohon ridho-Nya pembangunan masjid alhamdulillah terus berjalan.
“Panitia pembangunan masjid dengan bermodal Bismillah, niat karena Alloh SWT saat itu dimulai awal bulan 2019. Masjid ini dibangun dua lantai dengan luas bangunan 600 meter persegi dan hingga kini sudah menelan biaya anggaran sebesar Rp1,8 miliar ,” ucap Kyai Imam Ghozali yang juga menjabat sebagai ketua Himpunan mahasiswa Lirboyo (Himasal) untuk wilayah Blitar.
“Karena pembangunan masjid ini membutuhkan alokasi yang tidak sedikit, maka pihak panitia pembangunan masjid berharap atas partisipasi dari berbagai pihak seperti masyarakat, kalangan pengusaha maupun para petinggi untuk mewujudkan rumah Alloh.
Namun sebelumnya saya selaku takmir masjid maupun secara pribadi mengucapkan rasa terima kasih kepada para hamba Alloh yang sudah ikut membantu pembangunan masjid, serta hamba Alloh yang akan turut berpartisipasi, semoga amalnya kelak akan menjadi penerang di akhirat,” pungkas Kyai Imam Ghozali yang juga sebagai pengasuh jamaah Al Hikam.
Sementera itu, sekretaris Takmir Masjid Jami Baitul Muttaqin Hasyim Masduki, menceritakan pembangunan renovasi masjid ini sudah melalui beberapa fase. Namun yang paling dikenal masjid ini dulunya pernah dipakai sebagai markas laskar Hizbullah sehingga tempat ini mempunyai nilai sejarah.
“Tahun 1946 tempat ini sudah berdiri, namun dulu masih disebut sebagai surau atau langgar. Tahun 1951 awal dibangun menjadi masjid, tahun 1967 dilakukan renovasi. Kemudian tahun 1982 masih juga diadakan rehab dan tahun 2019 sekarang ini direnovasi besar – besaran dikarenakan jumlah jamaah semakin banyak sehingga masjid ini dirancang mampu menampung tiga ratus orang,” jelasnya
Masduki mengatakan, disamping jumlah jamaah semakin berkembang, juga model masjid ini digarap seperti Masjid Nabawi dan tahun 2021 diharapkan sudah selesai. Maka dari itu Masjid ini masih perlu membutuhkan perhatian, karena menelan anggaran hingga Rp5 miliar.
Menurut Masduki, selain itu, saat ini untuk pendidikannya masih dalam taraf PAUD namun kedepannya akan kita buat program pendidikan berjenjang dan program – program yang menjadikan masjid ini terus maju berkembang.
“Untuk itu kami membuka bagi siapa saja yang ingin mendapatkan pahala akhirat dengan ikut membantu berpartisipasi dalam renovasi masjid ini bisa menghubungi melalui baik telpon maupun whatshap atau datang langsung ke Kyai Imam Ghozali 0856 5563 5945 dan Hasyim Masduki 0812 5971 9849 atau juga bisa disalurkan melalui Bank BRI An. Masjid Baitul Muttaqin No.rek 6159-0102-0915-533,” terang sekretaris takmir Masjid. [pra/red]