Apresiasi, Penyerahan Bantuan APD, Masker dan Alat Rapid Tes oleh Arteria Dahlan Anggota DPR RI kepada dr. Supriyanto,Sp.B Direktur RSUD dr.Iskak Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, Minggu, 17 Mei 2020.
TULUNGAGUNG (HARIAN-NEWS.COM) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD ) dr. Iskak Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur dalan usahanya mencegah pandemi Covid -19,  tampaknya mendapat pengakuan berbagai pihak, termasuk Anggota Komisi III DPR RI.
Masalah Pandemi Covid -19 telah mempengaruhi berbagai sektor kehidupan secara masif, bahkan dampaknya sangat terasa dalam bidang ekonomi. Banyak perusahaan terpaksa harus merumahkan karyawanya gara-gara wabah yang mendunia ini.
Virus Korona atau Covid- 19 seakan menjadi hantu yang membuat orang ketakutan. Covid -19 sendiri diprediksi tak akan hilang lantaran virus ini terus bermutasi, sehingga pembuatan vaksin untuk penyakit ini seakan mustahil dilakukan.
Lalu apa yang harus dilakukan agar kita bisa hidup normal di tengah pandemi Covid- 19 ini?
Presiden Jokowi mengatakan agar kita hidup berdampingan dengan virus ini. Hal itu berarti kita harus membiasakan diri hidup di tengah pandemi.
Membiasakan diri hidup dengan Covid- 19 bukan berarti kita pasrah dengan keadaan. namun kita tetap beraktivitas dengan protokol kesehatan untuk hidup berdampingan dengan Covid -19.
Hal itu seperti diungkapkan oleh anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan saat memberikan bantuan APD, Masker dan Alat Rapid Tes pada Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr.Supriyanto,Sp.B, Minggu (17/5/20).
“Bagaimana kita mendisiplinkan diri, memperbaiki mutu kehidupan secara efektif, enggak susah-susah karena semua agama mengajarkan pola hidup bersih, pola hidup sehat,” ujar Arteria.
Arteria melihat terobosan “The New Normal Life Style” (gaya baru hidup normal) sebagai upaya untuk cara hidup berdampingan dengan covid 19.
The new normal life style di sini adalah dengan merubah pola keseharian, misalnya kita yang biasanya jarang cuci tangan, kini harus sering-sering cuci tangan.
Kerangka the new normal life style harus jadi kerangka penanganan Covid -19. Covid 19 menurut Arteria tidak bisa dimusnahkan, namun harus dikendalikan dan dikelola dengan baik.
“(Presiden) Jokowi mengatakan kita harus berdampingan dengan Covid 19, itu bukan berarti presiden tidak mau memberantas covid, itu karena faktualnya (covid 19) tidak bisa kita musnahkan, yang kita lakukan adalah berkompromi dengan alam,” terang Politisi dari PDI P itu..
Awal terjadinya Covid 19, dunia gelap dalam menghadapi virus ini, Namun saat ini di dunia sudah ada platform baku dalam menghadapi covid 19, dengan menerapkan sejumlah protokol yang mudah dipahami oleh semua pihak, seperti penerapan pola hidup sehat.
“Mudah-mudahan ini bisa kita hadapi dengan cara mendisiplinkan diri masing-masing,” terang Arteria.
Sementara itu Direktur RSUD dr. Iskak yang juga anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Tulungagung, dr.Supriyanto,Sp.B,mengatakan, Â dalam penganganan covid 19 jangan sampai menimbulkan masalah baru lagi.


Dirinya memisalkan penanganan Covid -19 tidak seharusnya berdampak terhadap perekonomian masyarakat.
“Orang-orang yang bekerja ini punya keluarga di rumah, bayangkan jika mereka harus di PHK (pecat)?,” ujar Supriyanto.
Dalam mengambil keputusan hendaknya mempertimbangkan efek dari pengambilan kebijakan itu.
Untuk penanganan covid 19, pihaknya menerapkan 3T (tes, tracing dan threatmen). Setelah dilakukan tes pada orang yang dicurigai terpapar covid 19, selanjutnya akan dilakukan tracing atau pelacakan dengan siapa saja dia kontak.
Selanjutnya akan dilakukan threatment atau perawatan pada pasien positif covid 19 hingga sembuh.
“Itulah cara-cara kerja, bukan dengan menimbulkan kegaduhan,” terangnya.
Hingga kini pihaknya sudah melakukan sekitar 7 ribu rapid tes, dari berbagai kalangan. Pihaknya akan terus melayani rapid tes dari siapa saja yang menginginkanya. (ag/red)