SURABAYA, HARIAN-NEWS.com – Yayasan Bakti Relawan Advokad Indonesia (Yayasan Bara Api) mengucapkan harapannya atas penunjukan DR. H. Kholid Ali, SH, sebagai Hakim Ad Hoc.
Salah satu Dewan Pembina Yayasan Bara Api, KH. Imam Mawardi Ridlwan, menitipkan pesan khusus kepada Kholid Ali agar memegang amanah ini dengan integritas dan tidak tergoyahkan oleh godaan dunia.
“Kami memberikan dukungan penuh kepada Mas Doktor Kholid Ali yang telah dipercayakan sebagai hakim ad hoc. Amanah ini harus dijalankan dengan penuh integritas, terutama ketika berhadapan dengan oknum-oknum yang terlibat kejahatan,” ujar Kyai Imam.
Lanjut Kyai Imam, mereka sering mencari cara untuk menghindar dari hukuman. Hakim memiliki tanggung jawab besar untuk memutuskan dengan adil dan tulus. Kehidupan akhirat lebih penting daripada kemewahan dunia.
“Jika selalu adil dan amanah, akan ada balasan besar di akhirat. Kami juga mengingatkan agar tetap menjaga ibadah, memberikan bantuan kepada anak yatim, dan berbakti kepada orang tua,” tutup Kyai Imam.
Di tempat terpisah, Ketua Umum Yayasan Bara Api, H. Ahmad Iswahyanto, SH, mengungkapkan rasa syukur dan memberikan semangat kepada Kholid Ali.
“Kami, seluruh pengurus BARA API, mengucapkan selamat dan sukses kepada DR. H. MUHAMMAD KHALID ALI, SH, MH, yang telah terpilih sebagai Hakim Ad Hoc Indonesia,” kata Iswahyanto.
Ia berharap amanah ini membawa berkah dan manfaat bagi umat Islam dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
Ia juga mendoakan semoga mereka diberi petunjuk dan keberhasilan dalam menjalankan tugas mereka untuk kemajuan Islam dan umat Muslim.
“Kami juga memohon agar mereka terhindar dari pergaulan yang buruk dan selalu mendapatkan nasihat yang baik,” kata Iswahyanto.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Bara Api, KH. Luthfi Bashori, menekankan bahwa DR. H. Kholid Ali adalah salah satu anggota Dewan Pembina Yayasan Bakti Relawan Advokad Indonesia.
Dia menyampaikan ucapan selamat dan harapan agar ilmu yang dimiliki Kholid Ali dapat memberikan manfaat besar bagi bangsa dan negara, terutama dalam upaya memberantas kejahatan di Indonesia yang merugikan negara.
