160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
banner hut ri

Haul dan Reuni; Upaya Berbakti Dzuriyah dan Kuatkan Kekerabatan

Haul dan Reuni; Upaya Berbakti Dzuriyah dan Kuatkan Kekerabatan
Sekretaris IPHI Jawa Timur, KH. Imam Mawardi Ridlwan bersama Dzuriyah Mbahh Yai Tasir Mayong

LAMONGAN, HARIAN-NEWS.com — Dikalangan masyarakat Indonesia setiap bulan Syawal berkembang tradisi haul dan reuni. Menurut sekretaris IPHI Jawa Timur, KH. Imam Mawardi Ridlwan bahwa tradisi haul dan reuni di masyarakat kita telah mendasarkan tuntunan syariah.

Ditambahkan KH Imam Mawardi, menyelenggarakan haul dan sekaligus reuni merupakan bukti bakti para keluarga yang masih hidup  pada dzuriyah yang telah wafat. Sebagai contoh, bahwa Dzuriyah Mbah Yai Tasir Mayong akan mengadakan haul dan reuni pada Syawal ke-2 tahun 1444 H atau Ahad 23 April 2023 bertempat di Dusun Dengkeng, Desa Bedingin, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Masih kata Kyai Imam, perlu dipahami bahwa Dzuriyah Mbah Yai Tasir Mayong akan melaksanakan kirim pahala kataman Qur’an, bacaan tahlil dan sekaligus memanjatkan doa.

“Haul dan reuni yang dijalankan tiap tahun sebagai pelajaran bagi generasi muda agar tetap bakti dzuriyahnya dengan kirim do’a. Lebih jauh keluarga keturunannya harus menyambung silaturahmi dengan para kerabatnya. Tradisi yang sesuai ajaran agama Islam tersebut akan berdampak kehidupan yang harmonis, damai dan tentram”, papa Kyai Imam.

750 x 100 AD PLACEMENT

Mengapa dilaksankan haul dan reuni? Menurut Mbah Guru H. Ridlwan kasepuhan Dzuriyah Mbah Yai Tasir,  generasi yang masih ada perlu ibroh, contoh tauladan para generasi sholih yang telah wafat.

Sedangkan menurut kasepuhan lainnya, Mbah Guru H. Mukafiuddin, haul dan reuni ini sesuai ajaran Aswaja. Karena acara utama diisi dengan pembacaan manaqib, khotaman Al Qur’an, istighosah, tahlil, dan do’a serta diberi taujih atau ceramah.

Haul dzuriyah dapat juga dikembangkan menjadi amal sholih sosial maupun pendidikan

“Haul dan reuni itu dimaksudkan untuk kirim do’a dzuriyah kita yang sudah tiada. Tentu melalui haul agar kita mengingat kematian,” jelas Mbah Guru Kafi.

IPHI Jawa Timur, Kyai Imam menambahkan bahwa para ulama telah menyampaikan nasehat “wa kafaa bil mauti wa idzho.” Makna bebasnya adalah telah cukup kematian itu debagai pemberi basehat.”

750 x 100 AD PLACEMENT

Jadi melaksanakan haul akan mendapatkan berbagai manfaat. Paling tidak, manfaat tersebut adalah sebagai berikut:

Pertama mendapatkan tauladan kebaikan, perjuangan dan kehidupan yang baik dari para dzuriyah yang telah wafat. Ada sebuah syiir agar kaum muslimin disarankan untuk bertutur kebaikan dzuriyah yang telah wafat.

 

اُذْكُرْ حَدِيثَ الصَّالِحِينَ وَسَمِّهِمْ – فَبِذِكْرِهِمْ تَتَنَزَّلُ الرَّحَمَاتُ

750 x 100 AD PLACEMENT

“Tuturkan kisah orang-orang shalih dan sebut nama mereka, sebab dengan menuturkannya niscaya berbagai rahmat Allah akan turun.”

Kalau dalam hadist terdapat riwayat dari Abu Dawud yang memaparkan kisah orang shalih.

 

ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻗﺎﻝ: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: “اﺫﻛﺮﻭا ﻣﺤﺎﺳﻦ ﻣﻮﺗﺎﻛﻢ ﻭﻛﻔﻮا ﻋﻦ ﻣﺴﺎﻭﺋﻬﻢ

 

Dari Ibnu Umar bahwa Rosululloh sholallah alaihi wa sallam bersabda sebutkanlah kebaikan-kebaikan orang wafat di antara kalian. Dan hindarilah menceritakan keburukan mereka.

Kedua pelaksanaan haul dan reuni yang memiliki agenda utama kirim bacaan Al Qur’an, bersholawat, istighosah dan tahlil merupakan sebagai upaya berbakti anak keturunan pada dzuriyah yang telah wafat sepanjang hayat. Salah cara berbakti anak ke orang tua atau dzuriyah yang telah wafat adalah menyambung shilaturrahim teman-teman orang tua yang telah wafat dan sekaligus mendo’akan.

Ketiga pelaksanaan haul dan reuni sebagai wadah untuk berkumpul atau shilaturrahim antar dzuriyah. Menguatkan tali kekerabatan dengan shilaturrahim saat haul berdampak keutuhan keluarga besar.

Keempat, bahwa wadah shilaturrahim saat pelaksanaan haul dikembangkan menjadi wadah saling ta’awun. Para dzuriyah yang memiliki kelapangan rezeqi dapat memberi pertolongan dzuriyah yang membutuhkan. Haul dzuriyah dapat juga dikembangkan menjadi amal sholih sosial maupun pendidikan.

Sebagaimana contoh haul Dzuriyah Mbah Yai Tasir Mayong yang telah menghasilkan Yayasan Sosial Pendidikan Kyai Tasir Mayong dengan program pendidikan, pesantren dan sosial.

 

Wadah tersebut menjadi sarana dakwah yang memiliki berbagai program kemaslahatan ummat.

Setiap datang bulan Syawal akan ada kegiatan haul dan reuni. Para keluarga yang sepuh menngundang semua keluarga. Di forum haul dan reuni mereka saling memaafkan dan saling sinergi, inilah manfaat yang kelima.

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !