TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Suasana asri dan nyaman begitu terasa tatkala memasuki halaman SMP Negeri Kauman, Kabupatent Tulungagung, Jawa Timur. Seakan kita dibawa untuk mengenang nuansa tempo dulu, karena bentuk bangunan kelas dan kantornya masih asli saat sekolah itu mulai didirikan lebih dari empat puluh tahun lalu.
Ditunjang adanya suasana harmoni kekerabatan yang hangat diantara para dewan guru, karyawan, wali murid, yang saling mendukung untuk memberikan pendidikan karakter pada siswa baik ketika di sekolah maupun di rumah.
Sinergi antara prestasi dan cagar budaya sangat kental. Nuansa tempo dulu tampak sangat terasa apalagi bagi alumni yang dulu pernah bersekolah di sekolah tersebut.” Tak pernah berubah sejak 10 tahun yg lalu ” ungkap Aji penuh kekaguman.
Tidak salah jika bangunan kelas dan kantor yang ada disalah satu sekolah yang memiliki prestasi unggul di kota ini, ditetapkan sebagai bangunan Cagar Budaya.
Pendidakan karakter dimulai sejak dini di SMP Negeri 1 Kauman. Seperti siswa yang membawa sepeda ketika masuk maupun pulang diminta untuk menuntun sepedanya.
Selain Aji ada Angga, seorang alumni angkatan 2002, mengatakan, ” Tidak pernah lepas dari prestasi, sekolah yang berprestasi tentunya akan menjadi rujukan bagi orang tua untuk mempercayakan pendidikan anaknya”.
” Tetapi sekolah yang mempertahankan prestasi dan cagar budaya di Tulungagung sangat terbatas. Salah satunya adalah SMPN 1 Kauman” ungkap Angga penuh kebanggaan.


Ditemui di kantornya, kapala sekolah melalui Waka Humas Hanik Budiarti menjelaskan, memang di masa pandemi Covid-19 ini, berkaitan pembelajaran dilakukan secara online (daring), oleh dinas pendidikan diberi kebebasan namun pihak dinas menekankan seperti akses internet tidak boleh terlalu memaksakan anak didik.
” Pembelajaran daring adalah Demi keselamatan bersama maka sekolah secara khusus tidak boleh memberatkan, misal tidak punya hp ya diadakan luring, seminggu sekali tugas diambil orang tua ke sekolah., “ungkap Hanik.
Dijelaskan Hanik untuk pembelajaran daring Orang tua terkadang merasa materi pelajaran yang harus disampaikan ke anaknya terlalu berat. ” Jadi kebanyakan orang tua banyak yang berharap anaknya masuk sekolah,” katanya.
Ditambahkan Anis Yuanida selaku Waka Kesiswaan dan Agus Susanto Waka Kurikulum, bahwa Sebelum Pandemi Covid- 19 tepatnya Tahun 2019 antara Juli sampai Desember. Banyak prestasi seperti Pramuka dan basket, selain itu banyak dari siswa juga melahirkan seniman cilik yang menjadi binaan taman budaya.
” Pernah juga mendali emas di Medan, tepatnya OSN biologi di Medan dan sekarang anaknya menjadi dosen di ITB,” kata mereka.
Pengembangan bakat dan minat di sekolah ini ada 22 kegiatan diantaranya basket, karawitan, jurnalistik dan banyak lagi kegiatan lainnya utamanya bidang seni.
Dengan harmonisasi antara suasana lingkungan sekolah dengan konsep pendidikan karakter sejak dini diyakini oleh para pengajar di SMP Negeri 1 Kauman akan mampu melahirkan siswa berprestasi unggul.
Banyak alumni dari SMP Negeri 1 Kauman yang kini sukses menjadi tokoh masyarakat dan menduduki jabatan-jabatan strategis di pemerintahan daerah, provinsi maupun pusat. Selain itu juga banyak alumninya yang menjadi pengusaha dan seniman sukses.(tim/red).