160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
banner hut ri

Wabup Tulungagung Buka Rembuk Stunting 2022

Wakil BUpati Tulungagung gatot Sunu Wibowo membuka Rembuk Stunting di Hotel Crown, Kamis (14/4/2022)

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com — Wakil Bupati (Wabup) Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo SE membuka rembuk stunting, Kamis (14/2/2022). Kegiatan yang digelar di ballroom Crown Victoria Hotel ini sebagai langkah percepatan, pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Tulungagung.

Turut hadir sebagai peserta, Kepala Perangkat Daerah Anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting, Camat Dan Kepala Desa/Lurah Lokus, Penanganan Stunting, Anggota Tim Penggerak PKK Kabupaten Dan Kecamatan, Pimpinan Perguruan Tinggi, Organisasi Profesi, Organisasi Masyarakat, APSAI dan LSM.

Wabup Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo dalam sambutannya menyampaikan, permasalahan stunting akan tetap jadi perhatian daerah meski, prevalensi angka stunting Tulungagung kategori rendah.

Karena itu, pihaknya memerintahkan jajaran Pemerintah Tulungagung untuk terus melaksanakan 8 (delapan) aksi konvergensi stunting secara berkelanjutan untuk menuju zero mallnutrisi atau zero stunting di tahun 2030.

750 x 100 AD PLACEMENT

“Seluruh jajaran Perangkat Daerah untuk terus melaksanakan aksi-aksi intervensi baik yang berupa intervensi spesifik maupun sensitif oleh Perangkat Daerat diluar kesehatan yang ternyata memberikan kontribusi besar dalam penurunan stunting,” katanya.

Lanjut Gatut, program/Kegiatan yang berorientasi penurunan stunting bahkan, akan menjadi prioritas utama dari sisi perencanaan dan penganggaran sebagaimana tertuang pada RPJMD tahun 2018-2023.

“Dan saya akan turun tangan mengawal dan memantau pelaksanaan setiap program  penurunan stunting agar berjalan baik dan tepat sasaran,” tandasnya.

Asisten Administrasi Umum Setda Pemkab Tulungagung, Imroatus Mufidah menyampaikan,  laporan panitia tim percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tulungagung.

750 x 100 AD PLACEMENT

Dijelaskannya, jumlah anak stunting berdasarkan data Bulan Timbang September 2021 adalah sebanyak 2.101 anak, dengan jumlah prevalensi stunting sebesar 4,52 %. Selanjutnya, ditangani tahun 2022 ini telah ditetapkan 10 Desa yang tersebar di 5 kecamatan, sebagai lokus penanganan stunting. Dengan tujuan untuk mempercepat penurunan stunting.

“Setelah dilakukan evaluasi, ada penambahan 3 lokus baru, yaitu: Desa Samar di Kecamatan Pagerwojo, Desa Krosok dan Desa Dono di Kecamatan Sendang,” katanya.

Selanjutnya, fokus daerah untuk tahun 2023 kedepan, lokus penanganan stunting di Kabupaten Tulungagung bertambah menjadi 20 Desa. Penambahan itu, memperhatikan jumlah kasus stunting, prevalensi stunting, dan jumlah keluarga berisiko stunting, serta mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah,

“Perlu diketahui dan menegaskan komitmen terhadap penurunan stunting ini, Pemerintah Kabupaten Tulungagung telah mengintegrasikan program dan kegiatan penanganan stunting dalam APBD tahun 2022 dan perencanaan anggaran dalam RKPD Tahun 2023,” tuturnya.

750 x 100 AD PLACEMENT

Ia juga berharap dengan dilaksanakannya Rembuk stunting ini dapat menghasilkan output berupa, komitmen penurunan stunting yang ditandatangani oleh Bapak Bupati, perwakilan DPRD, Camat, Kepala Desa, dan perwakilan sektor non pemerintah; Rencana kegiatan intervensi gizi terintegrasi penurunan stunting yang telah disepakati oleh lintas sektor untuk dimuat dalam RKPD 2023.

“Untuk menindaklanjuti kegiatan Rembuk Stunting hari ini, akan dilaksanakan aksi konvergensi tahap lanjutan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting, berupa: Pelaksanaan Penguatan Peran Desa dan Pembinaan Kader Pembangunan Manusia (KPM), Penguatan Sistem Manajemen Data, serta Pengukuran dan Publikasi Stunting,” tandasnya.

Ditempat berbeda, Ketua TP PKK Kabupaten Tulungagung, Ny. Siyuk Maryoto Birowo mengatakan untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah mencanangkan aksi bersama yang disebut “Gerakan Nasional Percepatan Penurunan Stunting” dimana peran serta PKK sangatlah penting.

Dan Pemerintah Kabupaten Tulungagung telah mendukung penuh gerakan ini, untuk itu pada kesempatan tersebut pihaknya mengimbau seluruh kader-kader pkk di tingkat desa untuk bersama-sama bergandengan tangan  mendukung gerakan percepatan penurunan stunting melalui upaya pencegahan dan penanganan stunting.

“Pencegahan dan penanganan stunting telah banyak kiprah/kegiatan yang dilaksanakan oleh tim penggerak PKK diantaranya dengan sosialisasi secara berjenjang dengan tujuan untuk mencegah stunting melalui pola asuh anak selama 1000 hari pertama kehidupan. Pola asuh yang penuh cinta kasih akan membangun semangat anak,” katanya.

Selanjutnya, upaya lain yakni monitoring pelaksanaan bulan timbang dengan tujuan kader posyandu dapat mengukur tinggi dan berat badan anak dengan baik dan benar.

“Disamping itu tim penggerak PKK juga aktif bekerjasama dengan perangkat daerah memberikan bantuan bagi balita stunting,” tandasnya. (hms/ag)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !