160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

UMKM Bangkit dari Desa: Gelar Karya di Tanggul Kundung Tantang Seremoni Tanpa Bukti

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com — Geliat ekonomi rakyat di Kabupaten Tulungagung kian terasa. Melalui “Gelar Karya UMKM 2025” bertema Strategi Ekonomi Ampuh, Menuju Tulungagung Bangkit, ratusan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) unjuk karya di Lapangan Desa Tanggul Kundung, Kecamatan Besuki, 31 Oktober–2 November 2025.

Tak sekadar pameran produk, gelaran ini menjadi simbol kebangkitan ekonomi dari desa — melawan stagnasi pasca pandemi dengan kolaborasi lintas sektor. Penampilan Reog Kendang SDN Besuki, hiburan Sunrise Music, hingga aksi panggung MC BEKEN Tulungagung ikut memantik antusiasme warga.

Pesan yang dibawa sederhana namun kuat: pemulihan ekonomi harus dimulai dari bawah, bukan sekadar menunggu stimulus pemerintah.

750 x 100 AD PLACEMENT
Keterangan foto Slamet Sunarto Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tulungagung.

UMKM, Penopang Utama Ekonomi

Mewakili Bupati Tulungagung, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Dr. Slamet Sunarto, M.Si., menegaskan UMKM bukan sekadar pelengkap roda ekonomi.

“Kontribusi UMKM dan koperasi terhadap ekonomi Jawa Timur mencapai 59,8 persen. Di Tulungagung, jumlah pelaku UMKM menembus 289 ribu. Ini kekuatan nyata rakyat yang tak boleh diabaikan,” tegas Slamet.

Ia menyoroti tiga aspek krusial yang harus diperkuat: peningkatan omzet, digitalisasi pemasaran, dan legalitas usaha.

750 x 100 AD PLACEMENT

“Tanpa digitalisasi dan perizinan yang kuat, UMKM akan jadi penonton di pasar yang makin kompetitif,” ujarnya.

Slamet menambahkan, Gelar Karya UMKM ini merupakan bagian dari rangkaian roadshow ekonomi kreatif yang akan berpuncak di pusat Kabupaten Tulungagung.

DPRD Minta Bukti Nyata, Bukan Seremoni

Nada kritis datang dari Ketua Komisi B DPRD Tulungagung, Widodo Prasetyo, S.P., M.M.A. Ia menilai dukungan pemerintah untuk UMKM harus nyata, bukan berhenti di panggung seremonial.

750 x 100 AD PLACEMENT

“UMKM tidak boleh jadi jargon tahunan. Harus ada dampak langsung — pelatihan, akses modal, sampai pasar yang riil. Kami di Komisi B siap mengawal,” tegasnya.

Widodo menyindir praktik pendampingan yang sering berhenti setelah acara selesai.

“Desa seperti Tanggul Kundung sudah membuktikan ekonomi rakyat bisa mandiri. Pemerintah tinggal memastikan dukungan bukan sekadar janji,” katanya.

Bergerak dari Desa

Kepala Desa Tanggul Kundung, Suyoto, menyampaikan kebanggaannya sekaligus tekad besar agar desa menjadi garda depan kebangkitan ekonomi.

“Kami tak ingin hanya jadi penonton. Desa harus jadi pelaku utama. Dukungan pemerintah menjadi energi kami menumbuhkan UMKM,” ujarnya.

Menurutnya, acara ini bukan bazar biasa, tetapi gerakan masyarakat menegakkan ekonomi dari bawah.

Pelaku UMKM: “Jangan Ramai Saat Pembukaan Saja”

Meski semarak, para pelaku usaha berharap dukungan tidak berhenti pada euforia acara.

“Kami ingin hasil, bukan hanya ramai saat pembukaan,” ujar salah satu pedagang makanan ringan.

Mereka menuntut akses modal, pembinaan berkelanjutan, dan penguatan pasar digital yang masih minim di tingkat desa.

Ekonomi Bangkit dari Tangan Rakyat

“Gelar Karya UMKM 2025” menjadi cermin daya tahan pelaku ekonomi lokal di tengah dinamika global. Spirit yang menggema jelas: kebangkitan ekonomi lahir dari keberanian rakyat untuk terus bergerak.

“Bukan pidato yang membangkitkan ekonomi, tapi gerak nyata rakyat,” demikian seruan yang mengisi langit malam Tanggul Kundung.

Jurnalis: Pandhu
Editor: Arief Gringsing

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !