Terkait Dana ADK, LPM: Jenis Pavingnya K225

TULUNGAGUNG (harian-news.com) – Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) memberikan keterangan berbeda dengan Kepala Kelurahan Sembung, Final Abidin. Menurut salah satu anggota LPM, Bambang Wijanarko, paving yang digunakan menggunakan jenis paving K225 karena lokasinya di tengah makam. Selain itu, program pemasangan paving itu dilakukan, karena kedepan ada pengadaan kereta jenazah.

“Petunjuk teknis belum ada. Selama ini yang jadi pedoman adalah Permendagri. Ini kan sebenarnya program percepatan,” terang Bambang.

Jadi, lanjutnya, untuk pencairan dana langsung cair 100 persen bukan bertahap. “Bukan seperti yang dijelaskan Lurah Final. Namun karena pola pikir di Sembung berbeda, maka di Sembung tetap bertahap (termin). Sehingga tahapan pencairan ada 3 termin, jadi pokmas tetap mengajukan permohonan pencairan setiap terminnya,” jelasnya.

Dijelaskan Bambang, di Sembung ada dua Pokmas. “Yang satu mengurusi pemberdayaan dan satunya lagi sarana prasarana,“ katanya.

Bambang juga menegaskan, untuk PAUD merupakan rehab total dengan anggaran Rp 173 juta. “Itu merupakan rehab besar, karena yang tersisa adalah lantai dan tembok saja. Kalau tidak salah ada penambahan kantor dan gudang, termasuk atap sebab kondisinya sudah hampir roboh. Bangunannya dulu seperti rumah bukan bangunan sekolah,” tuturnya.

Diakui Bambang, dana memang sudah turun namun penyerapannya bertahap sebab sekarang proses pembanguan masih berjalan dan belum selesai. Ia juga menjelaskan, LPM tidak pernah memegang dana sama sekali. “Itu bukan kewenangan kami, silakan tanya saja ke pak lurah,” ungkap Bambang.

Sementara itu, salah satu pengurus Pokmas, Syafi’i menyatakan bahwa total anggaran untuk pos kampling sebesar Rp 106 juta dipotong pajak 11 persen dan untuk gorong besarannya Rp 34 juta juga dipotong pajak. “Kalau ingin jelasnya, silakan tanya ke Pak Lurah Sembung. Tidak mungkin kalau pak lurah tidak tahu semua ada datanya,” jelasnya. [ba/tim]