160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

“Sujud Bakti” di Al Azhaar: Sentuhan Kalbu Eratkan Pelita Keluarga

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Di tengah arus modernisasi yang terkadang mengikis adab, SMP Al Azhaar Kedungwaru Tulungagung menorehkan tinta emas pendidikan karakter. Mereka merajut kembali benang kepatuhan dan kasih sayang melalui ritual ‘sungkeman’, sebuah oase budi pekerti di padang pasir tantangan zaman.

Foto : Sri Wahyuni, Kepala SMP Al Azhaar Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur.

Kepala SMP Al Azhaar Kedungwaru, Sri Wahyuni, mengungkapkan bahwa sebelum ‘sungkeman’ digelar, lantunan ayat suci Al-Qur’an dan keheningan qiyamul lail lebih dulu menyentuh relung hati.
“Ini adalah ikhtiar kami untuk menanamkan akar bakti kepada orang tua, sebuah mahkota terindah bagi seorang murid,” tuturnya pada Jumat (2/5/2025).

Sebanyak 120 siswa kelas sembilan, laksana tunas yang siap bersemi, khidmat bersimpuh di hadapan kedua orang tua mereka di Gedung Dakwah Abi KH. M. Ihya Ulumiddin pada Jumat (2/5/2025). ‘Sungkeman’ bukan sekadar tradisi, melainkan jembatan emas yang menghubungkan hati anak dan orang tua sepanjang hayat.
“’Sungkeman’ adalah ukiran adab luhur di jiwa siswa, agar sungai penghormatan tak pernah kering hingga ujung usia,” imbuh Yuhi, menggambarkan esensi mendalam dari ritual ini.

Pengasuh Pesantren Al Azhaar, KH Imam Mawardi Ridlwan, dalam untaian nasihatnya menekankan pentingnya syukur sebagai pupuk keluarga sakinah mawaddah warahmah. Ia menegaskan bahwa karakter bakti bersemi di rumah, lalu dirawat dan diteladani di bangku sekolah. “Murid adalah cerminan orang tua, guru, dan lingkungannya,” tegas Abah Imam, yang juga aktif di LD PWNU Jawa Timur.

750 x 100 AD PLACEMENT

Lebih lanjut, Abah Imam mengurai bahwa ‘sungkeman’ adalah laboratorium pendidikan karakter, tempat menanam benih sopan santun, kepatuhan, ketawadhuan, kejujuran, dan tanggung jawab. Praktik ini adalah suluh yang menerangi jalan komunikasi efektif antara anak dan orang tua, menumbuhkan kasih sayang yang berakar spiritual.
“’Sungkeman’ adalah jalinan komunikasi kalbu antara anak dan ayah bunda,” pungkas Abah Imam, menyiratkan kekuatan emosional dalam ritual ini.

Pelaksanaan ‘sungkeman’ di SMP Al Azhaar semakin istimewa dengan kehadiran Sekretaris Senat UINSA, DR. KH. Ali Arifin. Ia mengapresiasi Al Azhaar sebagai kawah candradimuka pembentukan karakter saleh dan salehah.

Senada dengan itu, Pengasuh Pesantren Sepuh Roudlotul Qur’an Selopanggung Semen Kediri, Gus Fin, pada Jumat (3/5) menekankan bahwa ilmu adalah warisan abadi, dan kecintaan anak pada ilmu adalah pertanda bakti yang sesungguhnya.
“Anak tanpa ilmu adalah bom waktu bagi orang tua. Ilmu adalah mahkota akhlakul karimah,” tegas Gus Fin.

Sri Wahyuni berharap ‘sungkeman’ menjadi fondasi relasi yang kokoh antara murid dan orang tua, sebuah pendekatan holistik yang menyentuh dimensi spiritual dan emosional. Di Al Azhaar, sujud bakti bukan sekadar tradisi, melainkan investasi abadi untuk masa depan generasi yang berakhlak mulia.

750 x 100 AD PLACEMENT

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !