TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Santri yang berlaga di forum olimpiade KIR Internasional, Young International Science Fair (YISF) 2022 mendapatkan anugerah tiga medali emas dan satu medali silver.
Kepala Sekolah SMP Al Azhaar Tulungagung Yuni menerangkan, santri SMP Islam Al Azhaar Tulungagung dapat anugerah 3 medali emas atas nama Lila dan Nadia dengan karya ilmiahnya FENUFIR (Fenugreek Seeds and Kefir Fortification as a Launch Material to Expedite the Breast Milk).
Karya berikutnya dipersembahkan oleh Amel dan Alvina, dengan judul Physichologist Aspect of Teenagers and Virtual Relationship. Tidak tertinggal peniliti cowok yaitu Raisya, Azkia, dan Wafa’, menyajikan karya berjudul TSUMEA (the Information of Mitigation Education About Tsunami Disaster).
  
Di samping tiga mendali emas, SMP Al Azhaar Tulungagung dapat anugerah medali silver atas nama Ibra dan Faishal, melalui karya ilmiah WITA (Wisata Tulungagung) Tourism Android Application.
Yuni juga menjelaskan, SMP Al Azhaar juga memenangkan MYSO Special Award, yang mana dimenangkan oleh tim Lila dan Nadia, dengan judul FENUFIR (Fenugreek Seeds and Kefir Fortification as a Launch Material to Expedite the Breast Milk).
Sedangkan Doza Srekja Macedonia Special Award, dimenangkan oleh tim Raisya, Azkia, dan Wafa’, dengan judul TSUMEA (the Information of Mitigation Education About Tsunami Disaster).
Meraka para peneliti cilik patut diberi penghargaan oleh pemerintah daerah Kabupaten Tulungagung atau Provinsi Jawa Timur.
YISF ini merupakan pertemuan para peneliti-peneliti muda yang berasal dari berbagai negara di dunia untuk mempertahankan karya ilmiahnya. Penyelenggaraan YISF ini berlangsung tanggal 15-17 Maret 2022 secara online dan offline.
Tujuan utama kompetisi ini adalah berpartisipasi dalam memajukan ilmu pengetahuan, memberi sumbangsih bangsa dan negara.
Direktur Al Azhaar Tulungagung KH Imam Mawardi Ridlwan menjelaskan lebih rinci, ajang YISF menjadi wadah mengasah kemampuan peneliti remaja. Generasi terbaik bangsa ini mendapatkan kesempatan emas untuk menyalurkan kreatifitas, inovasi dan keberaniannya.
Ajang peneliti cilik membuka peluang tumbuh cendekia cilik. Mereka dibiasakan berperilaku ilmiah.
Abah Imam sebutan akrab direktur Al Azhaar Tulungagung, berharap, Pemerintah Tulungagung memberi fasilitas laboratorium untuk pratikum para peneliti cilik tersebut. (tim/RyMr)
