Memahami MPLS, Mulai Tujuan, Kegiatan, hingga Larangannya

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Tahun Ajaran 2023/2024 Segera Dimulai, Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru dilaksanakan pada 17 Juli 2023.

Kabar ini telah dikonfirmasi oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Syaifudin Juhri, SH, M.M.

Ketika ditemui di kantor Dinas Pendidikan Tulungagung, Syaifudin menyampaikan bahwa awal tahun pelajaran akan diawali dengan pelaksanaan Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

MPLS, yang juga dikenal sebagai Masa Orientasi Siswa atau Masa Orientasi Peserta Didik Baru, merupakan kegiatan umum yang dilaksanakan di sekolah setiap awal tahun ajaran untuk menyambut kedatangan para peserta didik baru. Kegiatan ini akan dilaksanakan serentak pada tanggal 17 Juli 2023.

Pada MPLS, kegiatan bagi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) akan dilaksanakan selama 2 minggu, sedangkan untuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan dilaksanakan selama 2 minggu dan 3 hari, secara berturut-turut.

Tidak hanya itu, para siswa baru juga akan diperkenalkan kepada sesama siswa baru, siswa senior, guru, dan karyawan lainnya di sekolah. Dengan demikian, para siswa baru tidak hanya berkenalan dengan aspek fisik sekolah, tetapi juga akan mengenal aspek-aspek non-fisik di sekolah tersebut.

Hal ini sesuai dengan ketentuan Permendikbud No. 18 Tahun 2016 yang menyebutkan bahwa MPLS di sekolah wajib menyelenggarakan kegiatan yang bermanfaat, edukatif, kreatif, dan menyenangkan.

“MPLS mengusung konsep yang humanis, dinamis, menyenangkan, edukatif, dan bermakna. Kegiatan ini tidak diperbolehkan mengarah pada perploncoan atau tindakan kekerasan lainnya,” tambah Syaifudin.

Tujuan dari MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi siswa baru antara lain adalah sebagai berikut:

1. Mengenali potensi diri peserta didik baru.
2. Membantu peserta didik baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, termasuk aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah.
3. Meningkatkan motivasi, semangat, dan efektivitas belajar peserta didik baru.
4. Mengembangkan interaksi positif antara peserta didik dan warga sekolah lainnya.
5. Menanamkan perilaku positif, seperti kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati keanekaragaman, persatuan, kedisiplinan, serta menjalani kehidupan yang bersih dan sehat, guna menciptakan siswa yang memiliki integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong.

Selain itu, terdapat larangan-larangan dalam kegiatan MPLS, sebagai contoh:

1. Dilarang membawa tas karung, tas belanja plastik, dan sejenisnya.
2. Dilarang mengenakan kaos kaki berwarna-warni yang tidak simetris dan sejenisnya.
3. Dilarang menggunakan aksesoris di kepala yang tidak wajar.
4. Dilarang menggunakan alas kaki yang tidak wajar.
5. Dilarang menggunakan papan nama yang berbentuk rumit atau menyulitkan pembuatannya, serta berisi konten yang tidak bermanfaat.
6. Dilarang menggunakan atribut lain yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran.

Selain itu, terdapat pula aktivitas yang dilarang dalam MPLS, seperti:

1. Dilarang memberikan tugas kepada siswa baru yang mengharuskan mereka membawa produk dengan merk tertentu.
2. Dilarang menghitung hal-hal yang tidak bermanfaat seperti nasi, gula, semut, dan sebagainya.
3. Dilarang memakan atau meminum makanan dan minuman sisa yang bukan milik siswa baru masing-masing.
4. Dilarang memberikan hukuman yang tidak mendidik kepada siswa baru, seperti menyiramkan air atau hukuman fisik yang mengarah pada tindakan kekerasan.
5. Dilarang memberikan tugas yang tidak masuk akal, seperti berbicara dengan hewan atau tumbuhan, serta membawa barang yang sudah tidak diproduksi lagi.
6. Dilarang melakukan aktivitas lain yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran.