BLITAR, HARIAN – NEWS .com – Cuaca ekstrim saat ini yang melanda Kabupaten Blitar dan sekitarnya harus diwaspadai.Hal ini diungkapkan, Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Suwito Saren Satoto yang mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan waspada terhadap cuaca ekstrem yang saat ini sering terjadi di Kabupaten Blitar.
Diketahui pada beberapa hari terakhir, Kabupaten Blitar sedang dilanda cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang.
Hal itu menyebabkan beberapa rumah warga rusak, akses jalan tertutup karena pohon tumbang dan sempat terputusnya aliran listrik PLN ke beberapa pemukiman penduduk.
“Kita imbau agar masyarakat mengurangi aktivitas keluar rumah, atau jika memang harus keluar agar melihat terlebih dahulu kondisi cuaca. Itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Suwito di Kabupaten Blitar, Rabu (20/3/2024).
Politisi PDI Perjuangan itu menilai, hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di Kabupaten Blitar terkadang datang secara tiba-tiba.
Oleh karena itu, pengendara yang sedang berada di jalan harus extra hati-hati untuk menjaga keselamatannya.
“Karena kondisi seperti ini berbahaya bagi pengendara, hujan deras dengan disertai angin kencang berpotensi membuat pohon di pinggir jalan tumbang, permukaan jalan menjadi licin dan pandangan pengendara menjadi sangat terbatas,” tambahnya.
Tak hanya itu, terjadinya cuaca ekstrem juga mengakibatkan banjir rob di pesisir pantai yang ada di wilayah Blitar Selatan.
Air laut yang meluap ke permukaan atas menghantam warung-warung pedagang yang berlokasi di bibir pantai.
Kondisi itu, selain membahayakan bagi masyarakat yang ada disekitar pesisir pantai. Juga membahayakan bagi para pengunjung yang datang berniat berlibur atau berwisata.
“Tapi sesuai informasi, pihak pengelola tempat wisata pantai telah menutup sementara agar tidak ada pengunjung yang masuk. Pun juga masyarakat, kami imbau untuk tidak berkunjung ke pantai-pantai yang ada di Blitar selatan lebih dulu sampai cuaca membaik,” katanya
Menurut perakiraan BMKG, cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Blitar diprediksi akan terus berlangsung dan berhenti di akhir bulan Maret 2024.
