TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Perdagangan hewan ternak di Kabupaten Tulungagung berhenti sejak 16 Mei lalu, untuk mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
Namun, Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo berjanji, pasar hewan akan dibuka 10 hari ke depan untuk antisipasi Idul Adha. Hal ini untuk menjembatani masyarakat yang mencari hewan korban.
“Mungkin setelah dua pasaran dari sekarang, akan dibuka dengan pengetatan,” terang Bupati Maryoto Birowo, Jumat (10/6/2022).
Bupati menegaskan, pasar hewan hanya dibuka untuk pedagang lokal. Tidak boleh ada pedagang dari luar kota, apalagi hewan ternak dari luar kota yang masuk ke Tulungagung
Bahkan hewan ternak dari luar kota dengan surat keterangan sehat, dipertimbangkan untuk tetap ditolak.

“Kenapa kami ketat, karena kami tahu kualitas kesehatan hewan ternak kita. Jangan sampai situasi memburuk karena lalu lintas hewan ternak antar kota,” ucap Bupati Maryoto.
Bupati juga mengakui ada peran jalan-jalan tikus yang dipakai para pedagang nakal. Mereka membawa masuk hewan ternak dari luar daerah, tanpa lewat jalan utama. Karena itu kini penyekatan dilakukan, termasuk pemantauan di jalur-jalur tikus.
“Satgas yang memantau itu, di dalamnya ada polisi dan TNI,” tegas Bupati.
Selama lima hari terakhir, sapi suspect PMK bertambah dari 48 ekor menjadi 104 ekor. Sapi-sapi ini menyebar di 22 peternak di 8 kecamatan di Kabupaten Tulungagung.
Kasus tertinggi ada di Kecamatan Pagerwojo dengan 29 ekor, disusul Ngantru 27 ekor. Dari 104 ekor sapi yang sakit, 48 ekor sudah sembuh, 55 masih tahap pengobatan dan 1 ekor sapi dipotong paksa.
“Sejauh ini tidak ada kasus di hewan ternak lain, seperti kambing. Hanya di hewan ternak jenis sapi,” ucap Bupati Maryoto.
Pemkab Tulungagung bersama Satgas PMK fokus melindungi sentra susu di Kecamatan Sendang. Sebab setiap harinya ada penghasilan yang tinggi dari peternak sapi perah ini.
Karena itu peternak diminta untuk proaktif, melaporkan setiap temuan dugaan kasus PMK.
“Misalnya sapinya terlihat ada luka di bibir, segera laporkan biar lekas diobati. Jangan sampai jatuh sakit parah,” katanya.
Pemkab juga melibatkan 104 dokter hewan untuk mengawal penanggulangan PMK ini. Mereka yang melakukan pendampingan, mulai pengawasan kesehatan hewan hingga nanti saat pelaksanaan Idul Adha.