Wujudkan Kabupaten Inklusif 2024, Pemkab Bojonegoro Adakan Musrenbang Perempuan, Anak, Dan Penyandang Disabilitas

BOJONEGORO, HARIAN-NEWS.com – Dalam rangka mewujudkan Kabupaten yang Inklusif di tahun 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Perempuan, Anak dan Penyandang Disabilitas di Pendopo Malowopati, Selasa (21/03/2023).

Dalam perencanaannya, Kabupaten Bojonegoro akan terus berupaya  menerapkan kesetaraan tanpa adanya unsur diskriminatif.

“Di Kabupaten Bojonegoro,  musrenbang khusus perempuan sudah dilaksanakan sejak tahun 2021, namun dengan adanya musrenbang ini, para peserta dapat memberikan saran dan masukan terhadap perencanaan wujudkan Kabupaten Bojonegoro inklusi di tahun 2024,” tutur Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dalam sambutannya.

Ibu Bupati  juga menambahkan bahwa di Bojonegoro telah dilakukan pengejawantahan dari sebuah program baru. Pada tahun 2023 Pemkab Bojonegoro berencana mempersiapkan program cakap nikah yaitu memberikan insentif bagi putra-putri Bojonegoro yang menikah untuk pertama kali sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Dengan pengejawantahan ini kami berharap dapat membuat perencanaan jangka panjang dalam pembangunan Bojonegoro yang melibatkan perempuan, anak dan penyandang disabilitas,” tambahnya.

Selain itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bojonegoro Anwar Mukhtadlo mengatakan bahwa kegiatan musrenbang bertujuan meningkatkan keterlibatan dan pastisipasi kelompok perempuan, anak dan penyandang disabilitas maupun kelompok masyarakat perempuan lainya. Partisipasi itu dalam rangka perumusan perencanaan daerah.

“Kedepannya masukan-masukan dari peserta musrenbang sangat kita perlukan dalam menentukan perencanaan pada tahun 2024,” ucapnya.

Selain Bupati Bojonegoro dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, hadir pula Sekretaris Daerah Nurul Azizah, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD perempuan, camat perempuan, kepala desa perempuan, organisasi masyarakat perempuan, forum anak dan perwakilan penyandang disabilitas.

Kegiatan ini dijadikan sebagai bentuk wadah aspirasi maupun inspirasi menampung kebutuhan dalam perencanaan maupun pelayanan. (AZ)