Ungguli 14 ribu SMK se Indonesia, SMKN 1 Rejotangan ditetapkan Jadi SMK CoE

SEMANGAT Drs. Masrur Hanafi, M.Pd.,Kepala SMKN 1 Rejotangan, Tulungagung, Jawa Timur, saat mengikuti Sosialisasi Penjaminan Mutu SMK Center  of Exellence (CoE) Tahun 2020, Gelombang 7-8, di Serpong, 24-27 September 2020.

Ungguli 14 ribu SMK se Indoesia, SMKN 1 Rejotangan ditetapkan Jadi SMK CoE

TULUNGGUNG, HARIAN NEWS.com–  “Tahun 2020 ini Direktorat PSMK Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, sedang merancang program kegiatannya dan anggarannya. Soal bentuk intervensi dan treatment apa saja ke SMK-SMK ditunggu saja. Salah satu unggulannya nanti berupa program Center of Excellence,” kata Hariyono, usai peresmian Ruang Praktik Siswa di salah satu sekolah , Kabupaten Malang, Sabtu beberapa waktu lalu.

Dijelaskannya, secara substansi disain Center of Excellence serupa dengan program Revitalisasi SMK. Akan tetapi, lanjutannya, cakupan programnya lebih luas dan multi-treatment.

“Cakupan program Center of Excellence lebih luas, dengan lebih banyak intervensi dan treatment yang bisa diberikan pemerintah. Dan setiap sekolah juga bisa mengakses program ini jika memenuhi syarat yang ditentukan,” tegasnya.

Kabupaten Tulungagung patut berbangga sebab salah satu sekolah Center of Excellence (CoE) ada di Tulungagung tepatnya SMKN 1 Rejotangan. Sekolah ini merupakan salah satu  satu sekolah di Tulungagung mendapat predikat sekolah CoE atau SMK sebagai pusat keunggulan, untuk mendapatkan predikat ini SMK harus bersaing dengan 14.000 sekolah di Indonesia.

Disampaikan Masrur Hanafi kepala SMKN 1 Rejotangan,” Dari 14 Ribu sekolah di seluruh Indonesia ditetapkan 406 SMK sebagai sekolah SMK CoE 70 sekolah CoE di bidang Hospitality.”

Ditambahkannya setelah mendapat penetapan ini, maka wajib hukumnya pencapaian 5 paket direnovokasi dengan endingnya adalah keterserapan lulusan didunia usaha dunia kerja dan dunia industri.

“ Ini hanya bisa dilakukan jika dapat membentuk lulusan yang punya soft skill sehingga dapat beradaptasi dengan dunia usaha,” katanya.

Secara lebih rinci membangun sumberdaya manusia lulusan yang dapat membangun tim kerja sekolah, pembinaan kedisiplinan, pembinaan keteraturan, pembinaan kerokhanian, pengembangan bakat dan minat serta pembentukan karakter kerja.

Dijelaskan Hanafi, sangat penting menyelaraskan kompetensi lulusan sesuai kompetensi yang di kehendaki oleh industri dan dunia kerja (iduka )secara riil. (Agp/br/red)