
BLITAR, HARIAN-NEWS.com – Polres Blitar memberikan dukungan psikologis (trauma healing) kepada salah satu siswa SMP Negeri 3 Doko, Kabupaten Blitar, yang menjadi korban perundungan massal saat mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) beberapa waktu lalu.
Kegiatan trauma healing dilakukan pada Selasa (22/7/2025) di ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Blitar. Sesi konseling ini dipimpin langsung oleh Iptu Linartiwi, didampingi personel dari Bagian SDM Polres Blitar, sebagai bentuk respons cepat dan empati terhadap dampak psikologis yang dialami korban berinisial W.
Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman, menegaskan komitmen jajarannya dalam melindungi anak-anak sebagai kelompok rentan sekaligus menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari kekerasan.
“Kami sangat prihatin atas kejadian ini. MPLS seharusnya menjadi ajang pembinaan positif, bukan justru menjadi ruang kekerasan dari teman atau kakak kelas. Kami hadir memberikan pendampingan psikologis dan edukasi kepada semua pihak,” ujar Kapolres.
Dalam sesi trauma healing, korban didampingi untuk mengekspresikan perasaannya, menceritakan kronologi kejadian, serta membangun kembali rasa percaya diri dan rasa aman.
Tak hanya fokus pada korban, Polres Blitar juga akan melakukan pendekatan preventif dengan pihak sekolah serta para pelaku guna mencegah insiden serupa terulang di masa depan.
Sebelumnya, video aksi bullying terhadap korban sempat viral di media sosial. Dalam video tersebut, tampak korban dikelilingi dan mendapat tekanan fisik maupun verbal dari sejumlah siswa lain.
Melalui pendampingan intensif ini, diharapkan korban dapat pulih secara psikis dan kembali mengikuti proses pembelajaran dengan tenang dan nyaman. Kasus ini juga menjadi evaluasi penting bagi sekolah untuk meninjau ulang pelaksanaan MPLS agar lebih edukatif dan humanis.
Etok/HARIAN- NEWS