160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Perpustakaan Desa Sobontoro Buktikan Diri sebagai Pusat Literasi Hidup di Tengah Era Digital

Perpustakaan; Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo SE ME menyerahkan Trophy dan Dana Rp 3 Juta Rupiah sebagai Juara III Lomba Perpustakaan Desa, pada Kepala Desa Sobontoro, H. Sodiq Affandi, S.Sos.,

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Perpustakaan Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu, kembali mengharumkan nama desa dengan meraih juara III Lomba Perpustakaan Desa tingkat Kabupaten Tulungagung tahun 2025.

Capaian ini bukan sekadar simbol prestasi, melainkan hasil dari strategi berkelanjutan yang ditempuh Pemerintah Desa Sobontoro dalam membangun budaya literasi masyarakat.

Kepala Desa Sobontoro, H. Sodiq Affandi, S.Sos., menegaskan perpustakaan desa bukan hadir sekadar untuk kebutuhan lomba.
“Perpustakaan Sobontoro berdiri sejak 2015. Dulu pernah juara satu tingkat kabupaten, bahkan masuk tiga besar tingkat provinsi. Tapi sejak awal, tujuan kami bukan semata lomba, melainkan bagaimana masyarakat terbiasa membaca,” ujarnya.

750 x 100 AD PLACEMENT

Tantangan Minat Baca di Era Digital

Sodiq tak menampik, menurunnya minat baca menjadi tantangan serius di tengah gempuran era digital.
“Sekarang semua serba cepat lewat gawai. Tapi membaca buku itu berbeda, hasilnya lebih membekas. Karena itu, perpustakaan harus tetap ada dan dipertahankan,” jelasnya.

Untuk menjaga gairah literasi, Pemerintah Desa Sobontoro rutin menggelar kegiatan literasi. Anak-anak usia dini dari PAUD hingga TK dikenalkan dengan perpustakaan sejak awal.
“Setiap minggu ada kegiatan. Anak-anak menggambar, melihat buku, atau mendengar cerita. Tujuannya menanamkan kecintaan membaca sejak dini,” tambahnya.

Desa juga mengajak remaja lewat program literasi di posyandu remaja, agar mereka tetap punya ruang membaca meski dikepung budaya digital.

750 x 100 AD PLACEMENT

Perpustakaan Hidup, Bukan Sekadar Nama

Bagi Sodiq, tanda nyata perpustakaan berjalan adalah rutinitas masyarakat yang hadir setiap pekan.
“Banyak perpustakaan desa berhenti di papan nama. Tapi di Sobontoro, perpustakaan hidup. Anak-anak datang, guru PAUD dan TK aktif mengajak muridnya, remaja pun terlibat. Itu bukti perpustakaan ini berjalan, bukan sekadar syarat lomba,” tegasnya.

Fokus pada Gerakan, Bukan Lomba

Meski bangga dengan capaian juara 3, Pemerintah Desa Sobontoro menekankan target utamanya adalah perubahan perilaku masyarakat.
“Kalau lomba itu bonus saja. Yang penting bagaimana masyarakat terbiasa membaca. Itu yang utama,” tutur Sodiq.

750 x 100 AD PLACEMENT

Dengan konsistensi tersebut, Perpustakaan Desa Sobontoro diharapkan mampu bertahan di tengah derasnya arus digital, sekaligus menjadi pusat literasi yang memberi manfaat nyata, khususnya bagi anak-anak dan pelajar di desa.

Jurnalis: Pandhu
Editor Tanu Metir

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !