![Polisi Tangkap Pencuri Spesialis Toko Kelontong “Madura” di Kota Malang](https://harian-news.com/wp-content/uploads/2025/02/Screenshot_2025-02-19-14-34-50-99_6012fa4d4ddec268fc5c7112cbb265e7.jpg)
MALANG , HARIAN-NEWS.com – MALANG, HARIAN-NEWS.com – Lembaga Dakwah (LD) PBNU menyelenggarakan Standarisasi Imam dan Khotib Jumat angkatan ke-VII. Setiap muslim yang tidak dalam perjalanan diwajibkan untuk menjalankan Sholat Jumat, yang di dalamnya terdapat materi khutbah sebagai pembinaan kaum muslimin setiap pekan.
Melihat urgensitas khotib dan materi khutbah, Lembaga Dakwah (LD) PBNU bekerja sama dengan Universitas Islam Malang (Unisma) dan LD PWNU Jawa Timur. Standarisasi Imam dan Khotib Jumat angkatan ke-VII. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan standar yang pasti bagi para imam dan khotib.
Ketua PBNU Bidang Keagamaan, Dr. KH. Fahrurrozi, S.Ag., M.Pd.I., membuka acara ini secara resmi. Dalam sambutannya, ia menyampaikan, standarisasi kompetensi imam dan khatib Jumat di Gedung Universitas Islam Malang, yang merupakan kampus kebanggaan warga nahdliyin, diikuti oleh 100 dai/khatib pilihan dari wilayah Jawa Timur.
Sementara itu, Sekretaris LD PBNU, KH. Nurul Badruttamam, menyampaikan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memantapkan dan menjamin kualitas para peserta yang lulus dalam kompetensi menjadi imam dan khatib Jumat. Peserta kegiatan ini adalah dai/khatib pilihan yang sudah mendapatkan rekomendasi dari LD PWNU atau PCNU, sehingga mendapatkan input peserta yang berkualitas.
Ketua LD PBNU, Dr. KH. Abdullah Syamsul Arifin, MHI., dalam pengarahannya menjelaskan, masih banyak imam dan khatib yang tersebar di masjid kampung maupun masjid instansi swasta atau pemerintah yang kadang menyampaikan materi yang tidak sesuai dengan syara’ dan tidak mencerminkan taujihat wal irsyadat wal mau’idhah, sehingga khutbah bisa tidak sah dan tujuan khutbah tidak tercapai.
Gus Aab juga menyayangkan jika ada khatib yang menyampaikan materi yang berbau provokasi, fanatisme golongan yang berlebihan, dan anti-NKRI. Oleh karena itu, LD PBNU sebagai lembaga yang diberi amanah dalam bidang dakwah berkewajiban mengawal proses dakwah di Republik Indonesia dengan menyelenggarakan standarisasi kompetensi imam dan khatib Jumat.
Rektor Unisma, Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan, terima kasih atas amanah yang diberikan LD PBNU kepada Unisma sebagai tuan rumah kegiatan ini.
“Unisma merupakan kampus kebanggaan warga nahdliyin dan siap menjadi tuan rumah kegiatan NU di semua tingkatan,” tuturnya.
Saat pembukaan kegiatan ini, Ketua LD PWNU Jawa Timur, Dr. KH. Syukron Djazilan Badri mendapatkan amanah memimpin doa.