
BLITAR, HARIAN-NEWS.com— Momentum bersejarah tersaji di Pendopo Ronggo Hadinegoro, Kamis (16/10/2025). Dalam suasana khidmat dan penuh haru, Bupati Blitar Drs. H. Rijanto, M.M. secara resmi melantik Khusna Lindarti sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blitar definitif.
Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda, pimpinan DPRD, kepala perangkat daerah, camat, hingga tokoh masyarakat. Momen tersebut menandai babak baru kepemimpinan birokrasi di Kabupaten Blitar yang diharapkan semakin solid, cepat, dan berorientasi pada pelayanan publik.
“Atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Blitar, saya menyampaikan selamat dan sukses atas dilantiknya Ibu Khusna Lindarti sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar. Semoga amanah ini menambah semangat dan energi baru dalam memperkuat kinerja pemerintahan,” ujar Bupati Rijanto dalam sambutannya.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan loyalitas Khusna Lindarti selama menjabat sebagai Penjabat Sekda. Menurutnya, pengangkatan Sekda definitif ini telah melalui proses seleksi terbuka yang objektif, transparan, dan akuntabel sesuai peraturan perundang-undangan.
Seleksi Transparan dan Akuntabel
Dalam sambutannya, Bupati Rijanto memaparkan proses panjang seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama Sekretaris Daerah. Mulai dari pengajuan izin ke Kementerian Dalam Negeri pada 5 Juni 2025, persetujuan pelaksanaan seleksi pada 26 Juni 2025, hingga tahapan akhir seleksi pada awal Oktober 2025.
“Semua tahapan dilakukan secara terbuka dan profesional. Dari lima peserta yang memenuhi syarat administrasi, tiga besar hasil seleksi disampaikan ke BKN dan Gubernur Jawa Timur untuk mendapatkan rekomendasi. Dan malam ini, proses itu resmi dituntaskan dengan pelantikan Sekda definitif,” terang Rijanto.
Tugas Berat Menanti Sekda Baru
Dalam arahannya, Bupati Rijanto mengingatkan bahwa jabatan Sekda merupakan puncak karier ASN sekaligus amanah berat yang harus diemban dengan integritas tinggi. Ia menyebut masih banyak pekerjaan rumah yang menanti, terutama dalam meningkatkan kinerja pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat.
Beberapa target yang disorot antara lain peningkatan nilai SAKIP yang saat ini berada pada angka 67,16 (kategori Baik), serta percepatan realisasi PAD dan belanja daerah yang per 14 Oktober 2025 masing-masing baru mencapai 77,47% dan 58,28%.
“Kita harus gas pol, tapi jangan sampai mengurangi kualitas pekerjaan,” tegasnya.
Bupati juga menyoroti tantangan infrastruktur dan penurunan Tingkat Kemiskinan (8,16%) serta Tingkat Pengangguran Terbuka (4,77%). Selain itu, ia menekankan pentingnya langkah strategis menghadapi pemangkasan Dana Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp309 miliar dari pemerintah pusat untuk tahun anggaran 2026.
“Sekda harus mampu menyusun strategi rasionalisasi dan pengetatan anggaran, mengoptimalkan PAD, dan memastikan pelayanan publik tetap berjalan baik,” imbuhnya.
Sekda Sebagai “Jantung” Birokrasi Daerah
Bupati Rijanto menggambarkan posisi Sekda sebagai jantung birokrasi daerah—penggerak utama yang menentukan kecepatan dan koordinasi seluruh perangkat pemerintahan. Ia menegaskan pentingnya sinergi antar-OPD, komunikasi dengan DPRD dan Forkopimda, serta keterbukaan informasi publik sesuai amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008.
“Sekda harus menjadi poros yang menjamin pemerintahan berjalan transparan, akuntabel, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat,” ucapnya.
Menutup sambutan, Bupati Rijanto mengajak seluruh jajaran ASN untuk mendukung kepemimpinan Sekda yang baru demi mewujudkan visi besar Kabupaten Blitar: ‘Berdaya dan Berjaya’.
“Mari kita dukung dan bekerja sama harmonis di bawah kepemimpinan Sekda. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan dan ridho-Nya dalam setiap langkah pengabdian kita,” tutupnya.
Jurnalis Etok
Editor Tanu Metir