TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Dalam rangka memperkuat Sistem Informasi dan Pemantauan pasien Tuberculosis. Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung melakukan jemput bola melakukan validasi data bersama 32 puskesmas dan beberapa rumah sakit dot.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung melalui Muhroji selaku Kepala Seksi P2M Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Senin (21/11/2021) di ruang kerjanya, menyampaikan hal tersebut.
Kerja validasi tersebut terhitung pada pertengahan bulan November 2021 ini, dengan tujuan untuk mencocokan data manual TBC dengan data yang ada di SITB yang valid terhadap jumlah pasien tuberculosis di Kabupaten Tulungagung.
Dan ternyata, hasilnya mengejutkan terbukti ada undurreport (dirumahsakit dilayani dan diobati tapi belum dilaporkan) data yang tidak dikirimkan dan belum dimasukan sistem informasi Tuberculosis dinas kesehatan.
“Sebelum validasi data pasien TBC di Kabupaten Tulungagung sebanyak 270, padahal yang ditargetkan provinsi dan nasional 1.200. Sebelum validasi data di Tulungagung yang suspect TBC 1.200 sementara dari target provinsi dan nasional, tenyata setelah validasi data sampai saat ini kita mampu meninfut sampai 5.000, baru diketahui data itu mandek di faskes,” kta Muhroji.
Muhroji juga menerangkan, Diketahui bersama tahun 2020 dan tahun 2021 Standar pelayanan minimal pasien terduga dan ter indek kasus TBC terjadi penurunan karena adanya pandemi Covid-19, masyarakat takut pergi ke pelayanan karena Covid yang belum tahu kapan berakhirnya.
Bagaimana himbauan Bapak agar masyarakat mau datang ke pelayanan kesehatan?
Menurut Muhroji, tampaknya menjelang akhir tahun 2021, Oktober hingga November ini sudah mulai banyak masyarakat sudah tidak enggan lagi dan berani mengunjungi rumah sakit dan puskesmas dibuktikan dengan banyaknya kunjungan tempat pelayanan. memeriksakan dirinya baik TBC, HIV maupun lainnya,” kata Muhroji dengan nada semangat.(ag/red)
