160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Direktur RSSA Malang Minta Maaf ke Uya Kuya , Kenapa?

Malang, HARIAN-NEWS.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang meminta maaf setelah komentar bernada SARA diduga ditulis oleh akun Instagram milik Direktur Utama rumah sakit tersebut, Dr. dr. Mochamad Bachtiar Budianto, Sp.B (K) Onk. Komentar yang menyinggung fisik Uya Kuya—selebritas sekaligus anggota Komisi IX DPR RI—itu memicu kecaman publik.

Permintaan Maaf Lewat Humas, Tapi Tidak Jelas Mekanismenya
Humas RSSA, Doni, mengonfirmasi bahwa Direktur telah meminta maaf secara langsung kepada Uya Kuya. Namun, pihaknya tidak dapat memastikan apakah permohonan maaf itu disampaikan via WhatsApp, surat, atau tatap muka.

“Dikonfirmasi ke Direktur, sudah selesai, sudah minta maaf langsung ke Pak Uya,” kata Doni, Senin (19/5). Meski begitu, ia menegaskan bahwa pelayanan rumah sakit tetap berjalan normal. “Kami tetap sesuai prosedur dan fokus melayani pasien,” tambahnya.

Komentar Rasis Picu Reaksi Keras Uya Kuya
Insiden ini berawal ketika akun @bachtiar6086—yang diduga milik Dr. Bachtiar—memberi komentar pada unggahan Uya Kuya tentang perundungan di dunia kedokteran. Tertulis: “Artis paling item san kriting,” disertai emoji tertawa.

750 x 100 AD PLACEMENT

Uya Kuya langsung merespons dengan tegas. Di media sosialnya, ia menulis: “Serius nih, seorang dokter komennya fisik? Wah, gak heran, ternyata Anda…” Ia juga mengunggah video yang menunjukkan dirinya sedang mencatok rambut sambil menyindir: “Hari ini saya catokan, karena kemarin dikatain ‘artis item kriting’ sama Direktur RSSA Malang.”

Tuntutan Pertanggungjawaban dan Kritik Publik
Uya Kuya menyatakan telah menyimpan bukti digital dan tidak akan menghapusnya. Ia juga mengungkap pernah mendapat hinaan serupa dari seorang ASN di Palembang yang menyamakan rambutnya dengan “pemulung”.

Hingga berita ini diturunkan, Dr. Bachtiar belum memberikan pernyataan resmi. Namun, insiden ini memicu pertanyaan: seberapa besar komitmen institusi publik dalam mencegah diskriminasi dan pelecehan?

Desakan agar RSSA Evaluasi Sikap Pimpinan
Masyarakat mendesak RSSA Malang tidak hanya sekadar meminta maaf, tetapi juga mengevaluasi perilaku pimpinan yang dinilai tidak pantas. “Pejabat publik harus jadi contoh, bukan malah melecehkan,” tegas seorang netizen.

750 x 100 AD PLACEMENT

Sementara itu, Uya Kuya berharap kasus ini menjadi perhatian serius Komisi IX DPR RI dan Kementerian Kesehatan. “Bullying seperti ini harus dihentikan, apalagi pelakunya pejabat,”tegasnya. (TS).

Sumber: Humas RSSA Malang, Unggahan Media Sosial Uya Kuya

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !