TULUNGAGUNG,HARIAN-NEWS.com — Al Azhaar Bandung, gelar peringatan Haul Prof. DR Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani yang diberi gelar sebagai Imam Ahlu Sunnah Wal Jama’ah abad 21. Pada Romadlon 1444 H ini merupakan haul beliau yang ke-19.
Sebagai upaya mendapatkan keberkahan dan menyambung sanad maka Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Al Azhaar Bandung Tulungagung pada Senin (17/04/2023) turut melaksanakan haul Abuya. Kegiatan dipusatkan di halaman Masjid Baitul Khoir Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung.
Direktur Umum LPI Al Azhaar Bandung, Kyai Rohmad Zaini memaparkan bahwa peringatan haul Prof. DR Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki merupakan upaya LPI Al Azhaar agar kita mendapatkan keberkahan dan menyambung sanad keilmuan.
“Peringatan Haul Mbah Guru mulya, Prof. DR. Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani di Al Azhaar Bandung merupakan haul perdana,” katanya.
Ditambahkan Kyai Rohmad Zaini, kegiatan haul ini disebabkan para direksi Al Azhaar Bandung Tulungagung pada Kamis (15 Romadlon 1444 H) mengikuti Haul Abuya Sayyid Muhammad di Pondok Pesantren Nurul Haromain Pujon Malang.
Setelah itu kami mendapatkan amanah dari pendiri Al Azhaar Bandung Tulungagung yaitu Kyai Imam Mawardi Ridlwan agar Al Azhaar Bandung Tulungagung menggelar peringatan Haul Prof DR Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani.
Kemuliaan dan karomah Imam Aswaja abad 21 sangat banyak yang akan memberi keberkahan pada kita. Tentu ini sebuah keberuntungan bagi Al Azhaar Bandung diikutkan gerbong Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani. Sambung sanad keilmuan salah satu tujuan kami menyelenggarakan haul ini.
Pada kesempatan itu, pendiri Al Azhaar Bandung Tulungagung, KH Imam Mawardi Ridlwan saat menyampaikan Manaqib Prof. DR. Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani menyampaikan, Abuya dilahirkan di Kota Makkah 1365 H atau 1945 M. Dilahirkan di kota suci dari keluarga yang mulia.
“Kita peringati haul ulama besar yang dinobatkan oleh para ulama berbagai belahan dunia menjadi Imam Ahlu Sunnah Wal Jama’ah abad 21. Kita memperingati haul wali Alloh Ta’ala agar kita mendapatkan keberkahan. Dan sekaligus sambung sanad melalui Abi KH M. Ihya Ulumiddin. Jadi melalui jalur beliau kita sambung sanad ke Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani. Semoga kita diakui sebagai cucu murid beliau. Kemuliaan beliau karena beliau merupakan keturunan Rasulullah Sayyidina Muhammad sholallohu alaihi was salam dari Sayyidina Hasan. Karomah beliau banyak sekali,” jelas Kyai Imam.
Masih kata Kyai Imam yang juga sebagai Sekretaris IPHI Jawa Timur menyampaikan, perjuangan Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki dalam mempertahankan dan memperjuangkan ajaran ahli sunnah wal jama’ah. Singkat kisah Abuya Sayyid Muhammad harus melaksanakan debat dengan para pembesar paham di luar Aswaja. Hasil debat diabadikan dalam kitab Mafahim Yajibu an Tushohhah. Lawan debat Abuya adalah para pembesar ulama di kerajaan di Saudi Arabia. Kitab Mafahim Yajibu an Tushohhah akhir menjadi rujukan para ulama Aswaja di seluruh dunia. Mereka para ulama kerajaan menerima dan membenarkan perjuangan Prof. DR. Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani. Hasil debat telah menyebar ke berbagai belahan dunia.
Kyai Imam mengisahkan karomah Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani yang telah berdo’a kepada Allah Ta’ala kurang lebihnya Bahwa Abuya memohon kepada Allah Ta’ala agar ruh beliau dicabut di saat beliau berada di tengah santri-santri dan kitab-kitab serta dalam keadaan berpuasa.” Do’a Abuya dikabulkan sehingga 15 Romadlon beliau wafat di perpustakaan dalam pangkuan para santri.
Kyai Imam juga memaparkan metode khas pendidikan Abuya Sayyid Muhammad adalah berkhidmad, “ngawulo”. Metode pendidikan ini upaya takziyatun nafs, cara membersihkan hati sebelum belajar ilmu agama. Hasil pola pendidikan berkhidmad model Abuya Sayyid Muhammad sangat ampuh maka para santri Abuya Sayyid Muhammad menjadi ulama yang rohmatalil alamin, diterima oleh masyarakat tempat dakwahnya.
“Peringatan Haul Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani upaya kita meneladani kemuliaan beliau yang sangat banyak karena itu kita berharap mendapatkan keberkahan,” tutup Kyai Imam.
