HARIAN-NEWS.com – Bjorka diduga bocorkan data pribadi sejumlah menteri hingga ketua DPR RI di medsos. Dalam data itu Bjorka membeberkan nama-nama menteri yang belum melakukan vaksin booster.
Beberapa menteri yang dimaksud antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Menteri Kominfo Johnny G Plate. Bahkan, Ketua DPR RI Puan Maharani juga disebut belum melakukan vaksinasi booster. Lalu seperti apa faktanya?
Juru bicara Kemenko Marves Jodi Mahardi menegaskan bahwa, Luhut sudah divaksinasi COVID-19 booster, bahkan hingga empat kali disuntik.
“Pak Luhut empat kali vaksin termasuk dengan vaksin Nusantara,” kata Jodi dilansir dari detikHealth, Rabu, (14/9/2022).
Begitu juga setelah ditelusuri lebih lanjut, status warna di aplikasi PeduliLindungi Luhut telah berwarna hijau, artinya tak teridentifikasi positif COVID-19. Ia terakhir melakukan tes COVID-19 pada 10 September 2022 berdasarkan keterangan PeduliLindungi seperti dikutip dari media nasional ternama, Senin (12/9).
Sementara yang lainnya sampai saat ini belum ada keterangan lebih lanjut mengenai status vaksinasi mereka.
Juru bicara Kementerian Kesehatan RI dr Mohammad Syahril mengatakan bahwa data yang disebarkan Bjorka belum tentu benar dan akurat. Pihaknya belum bisa berkomentar banyak soal data vaksinasi yang dibocorkan Bjorka.
“Kami masih menunggu penjelasan dari Kominfo, ya, dengan cyber-nya dengan Polri maupun BIN. Kita tunggu dulu. Nanti apa yang ditanyakan wartawan itu kami belum bisa komen karena data yang dibuat (Bjorka) iya kalau betul, kalau nggak? Makanya saya enggak komentar,” ujar Syahril, Selasa (13/9).
Dihubungi terpisah, epidemiolog Pandu Riono dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia juga ikut merespons viral dugaan data para menteri hingga DPR bocor. Menurutnya, data itu merupakan data lama yang belum diperbarui statusnya.
“Bocoran data tentang riwayat vaksinasi para pejabat menunjukkan data tersebut, lama yang belum terupdate. Ayo segera di-booster siapapun Anda, termasuk tokoh yang dianggap berpengaruh,” tutur Pandu dalam akun Twitter pribadinya, Selasa (13/9).
“Agar Indonesia bisa mengakhiri pandemi segera. Semoga cukup booster satu kali saja, tidak perlu tambahan lagi,” sambungnya.