160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Ketika Guru dan Warga Tulungagung Berjalan Bersama di HUT ke-80 PGRI

HUT PGRI ke 80 di Tulungagung, Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo dengan bendera start menandai kegiatan Jalan Sehat PGRI Tulungagung 2025

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com — Pagi belum sepenuhnya terang ketika langkah-langkah kecil mulai memenuhi Alun-alun Tulungagung, Sabtu (20/12/2025). Ribuan orang berjalan bersama, tanpa sekat profesi dan latar belakang, dalam jalan sehat memperingati HUT ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekaligus Hari Guru Nasional 2025.

Panitia mencatat sekitar 15 ribu peserta hadir di lokasi. Sementara lebih dari 20 ribu karcis terjual, menandai tingginya antusiasme publik. Namun, di balik angka-angka itu, tersimpan pesan yang lebih dalam: peringatan Hari Guru tidak lagi berdiri sendiri, melainkan tumbuh sebagai ruang kebersamaan masyarakat.
Kegiatan ini dibuka untuk umum. Guru, pelajar, orang tua, hingga warga yang tak berkaitan langsung dengan dunia pendidikan menyusuri rute yang sama—berangkat dan kembali ke Alun-alun Tulungagung. Sebuah simbol sederhana bahwa pendidikan adalah urusan bersama.

750 x 100 AD PLACEMENT
Ketua PGRI Tulungagung Muhadi bersama Bupati Tulungagung Gatut Sunu menyatu dengan warga

Ketua PGRI Kabupaten Tulungagung, Muhadi, M.Pd., menyebut kegiatan ini sebagai bentuk keterbukaan organisasi guru kepada masyarakat.
“Semua kegiatan ini dilaksanakan oleh guru dan dipersembahkan untuk masyarakat Tulungagung,” ucapnya, seraya mengakui masih ada kekurangan teknis yang akan menjadi bahan evaluasi ke depan.

Kehadiran Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo dan jajaran pemerintah daerah menambah makna peringatan tersebut. Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa kemajuan daerah tidak pernah lepas dari peran guru.
“Kalau Tulungagung hari ini bisa melangkah maju, itu karena para guru tidak pernah lelah berjalan lebih dulu,” katanya, selaras dengan tema HUT ke-80 PGRI, “Guru Bermutu, Indonesia Maju.”
Kemeriahan juga hadir melalui berbagai doorprize, mulai dari sepeda listrik hingga televisi. Namun, hadiah terbesar pagi itu barangkali bukan benda, melainkan rasa memiliki dan kebersamaan yang terbangun di ruang publik.

Di usia 80 tahun, PGRI Tulungagung menegaskan dirinya bukan sekadar organisasi profesi, tetapi bagian dari denyut kehidupan sosial masyarakat. Guru tidak hanya hadir di ruang kelas, tetapi juga berjalan bersama warganya—menjadi penanda arah, sekaligus pengingat bahwa pendidikan tumbuh dari kebersamaan.

Jurnalis: Pandhu
Editor: Arief Gringsing

750 x 100 AD PLACEMENT

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !