
TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com — Tulungagung kembali bersinar di panggung nasional. Daerah yang dikenal dengan kekayaan budaya dan sejarah panjangnya ini resmi ditunjuk oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia sebagai tuan rumah Festival Budaya Spiritual ke-3, yang akan digelar pada 10 hingga 14 Juli 2025 mendatang.
Penunjukan ini menjadi bukti bahwa Tulungagung bukan sekadar titik di peta, melainkan pelataran peradaban yang sarat nilai-nilai luhur. Kunjungan jajaran Kementerian Kebudayaan ke Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Senin pagi (23/6/2025), menandai dimulainya perjalanan sakral ini.
Dalam pertemuan hangat penuh semangat, Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo bersama perwakilan kementerian menandatangani nota kesepahaman sebagai landasan kerja sama dalam penyelenggaraan festival. Sebuah komitmen bersama untuk merawat akar budaya dan menghidupkan kembali semangat spiritualitas Nusantara.
“Alhamdulillah, hari ini kita telah menandatangani kerja sama dengan Kementerian Kebudayaan. Semoga Festival Budaya Spiritual yang akan digelar pertengahan Juli nanti dapat berjalan lancar dan membawa manfaat besar bagi masyarakat,” tutur Bupati Gatut penuh harap.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tulungagung, Johanes Bagus Kuncoro, menjelaskan bahwa festival ini akan menyuguhkan beragam agenda bernuansa spiritual, termasuk pameran keris yang menggambarkan tajamnya nilai filosofi dan sejarah budaya leluhur.
“Puncak acara akan mengangkat sosok Kyai Upas sebagai simbol kekuatan spiritual lokal. Ini bagian dari upaya membangkitkan kembali kesadaran masyarakat akan pentingnya menghargai warisan budaya,” ujarnya.
Sorotan pun datang dari Direktur Bina Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat Kementerian Kebudayaan, Sjamsul Hadi, yang memuji potensi budaya Tulungagung sebagai warisan spiritual yang layak dijaga dan ditampilkan di tingkat nasional.
“Kami melihat Tulungagung sebagai taman sari spiritual yang belum sepenuhnya tergarap. Festival ini adalah panggung untuk memperkenalkan kekayaan kearifan lokal dan menjadikannya bagian dari denyut wisata budaya Indonesia,” terang Sjamsul.
Lebih dari sekadar perayaan, festival ini juga ditargetkan membawa multiplier effect bagi sektor ekonomi, pariwisata, dan pemberdayaan masyarakat. Ribuan langkah diprediksi akan mengalir menuju Tulungagung, menyusuri jejak-jejak budaya yang mulai kembali bersuara.
Dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta antusiasme masyarakat,
Festival Budaya Spiritual ke-3 di Tulungagung diyakini akan menjadi titik nyala cahaya budaya nasional yang menghangatkan dan menginspirasi lintas generasi.
Reporter: Pandhu | Editor: Redaksi