
Keterangan foto: Kepala BNNK Tulungagung, Rose Iptriwulandhani, S.Psi., M.M
TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Tulungagung mengungkapkan data terbaru mengenai profil klien rehabilitasi selama dua tahun terakhir. Dalam konferensi pers di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa, Kepala BNNK Tulungagung, Rose Iptriwulandhani, menyampaikan perkembangan layanan rehabilitasi, latar belakang klien, serta langkah-langkah preventif penyalahgunaan narkotika di kalangan remaja.
Ia menambahkan, data BNNK menunjukkan adanya penurunan jumlah klien rehabilitasi secara keseluruhan di tahun 2024, yaitu 53 klien dibandingkan 60 klien pada tahun 2023. Dari jumlah tersebut, 41 klien menjalani program rehabilitasi dan 12 lainnya mengikuti Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) pada tahun 2024. Sementara itu, pada tahun 2023 tercatat 50 klien rehabilitasi dan 10 klien IBM.
Meskipun terjadi penurunan jumlah klien secara umum, BNNK Tulungagung menyoroti peningkatan signifikan pada jumlah klien anak-anak. Tercatat 19 klien anak-anak pada tahun 2024, melonjak tajam dari hanya 6 anak pada tahun sebelumnya. Sebaliknya, jumlah klien dewasa mengalami penurunan dari 54 menjadi 34 orang.
Dari aspek pendidikan, mayoritas klien rehabilitasi pada tahun 2024 merupakan lulusan SMA (29 orang), diikuti lulusan SMP (12), SD (8), dan sarjana (4). Komposisi ini relatif serupa dengan tahun 2023, di mana lulusan SMA dan SMP mendominasi.
Terkait jenis zat yang disalahgunakan, sabu masih menjadi yang paling banyak dikonsumsi, dengan 34 klien tercatat sebagai pengguna pada tahun 2024, menurun dari 54 pengguna di tahun sebelumnya. Di sisi lain, terjadi peningkatan pada pengguna zat lain-lain (LL) dari 6 menjadi 19 klien.
Masih kata Kepala BNNK Tulungagung, Rose Iptriwulandhani, keprihatinannya atas tingginya angka penyalahgunaan narkoba di Jawa Timur yang menduduki peringkat kedua nasional. Pihaknya terus berupaya meningkatkan ketahanan remaja terhadap narkoba melalui kerjasama dengan sekolah-sekolah SMP dan SMA melalui program Bangsoleh (Sambang Sekolah) yang meliputi edukasi dan pelatihan, termasuk diklat jurnalistik.
Selain itu, BNNK Tulungagung juga menginisiasi pelatihan teman sebaya yang menyasar remaja rentan. Sebanyak 20 pelajar SMP dan SMA dilatih pada tahun 2024 untuk menjadi agen perubahan positif di lingkungan mereka.
BNNK Tulungagung juga menjalin kolaborasi dengan organisasi masyarakat seperti Badan Anti Narkoba Nusantara (BAN) untuk memberikan edukasi di sekolah dan pondok pesantren. Upaya deteksi dini melalui tes urin juga digencarkan di lingkungan pelajar dan santri.
Rose mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Tulungagung atas keberadaan fasilitas rehabilitasi di RSUD dr. Iskak yang mampu menampung hingga 10 klien rawat inap, serta layanan rawat jalan melalui Klinik Pratama Tunas Asih yang dikelola BNNK.
Fasilitas ini dinilai penting untuk penanganan cepat dan tepat bagi pengguna narkoba kategori ringan.
BNNK Tulungagung menekankan pentingnya kerjasama yang berkelanjutan antara sekolah, orang tua, masyarakat, dan pemerintah untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba, khususnya di kalangan generasi muda.