
TULUNGAGUNG, HARIAN- NEWS.com — Dalam pusaran tantangan ekonomi yang tak henti menguji daya juang, UMKM Tulungagung adalah pelita yang terus menyala, membimbing langkah di tengah gelapnya persaingan. Kendati ombak besar menghantam pelaku usaha dari luar daerah, komunitas Sahabat UMKM Tulungagung tetap kukuh, menemukan jalan bertahan bahkan berkembang lewat inovasi yang tiada henti.
“Memang banyak yang saat ini tidak baik-baik saja, terjadi penurunan omzet di luar sana. Tapi Alhamdulillah, teman-teman di Sahabat UMKM Tulungagung masih bisa eksis dan bertahan,” ujar Tita Lina, Sekretaris Sahabat UMKM Tulungagung, Sabtu (12/4/2025).
Keberagaman usaha menjadi jantung yang memompa kekuatan komunitas ini. Momentum seperti Lebaran menjadi angin segar, ditambah dukungan pemerintah daerah melalui acara seperti Savana dan Car Free Day (CFD) yang menghembuskan semangat baru ke dalam setiap usaha.
“Event-event itu sangat membantu. Dari yang sebelumnya terpuruk, sedikit demi sedikit bisa bangkit lagi,” tambahnya.
Inovasi menjadi senjata utama dalam meraih hati konsumen. Dengan memanfaatkan platform digital, pelaku UMKM melampaui batasan ruang dan waktu. Dari daster hingga keripik, semuanya kini bisa dipasarkan online, menjangkau pasar lebih luas.
Namun, persaingan tak selalu bersahabat. Sektor kuliner siap saji menghadapi gempuran pasar yang jenuh. Meski demikian, para pelaku usaha tak gentar. Mereka ibarat pohon yang akarnya mencengkeram tanah kuat, cepat bangkit dan berbuah kembali. Dari jeruk peras ke es teler, dari keripik pisang ke keripik lompong—semua inovasi lahir dari kegigihan.
“Kami tak akan menyerah. Kalau keripik pisang dirasa jenuh, ya kami ciptakan keripik talas, pare, manisah. Pilihan jadi lebih banyak, konsumen pun tertarik,” tutup Tita.
Dengan semangat dan kreativitas yang terus berkobar, UMKM Tulungagung membuktikan bahwa adaptasi dan inovasi adalah jalan keluar. Mereka tak sekadar bertahan, tetapi tumbuh menjadi pilar ekonomi daerah yang menjulang.