160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Akhirnya RSUD dr. Soedomo Trenggalek Minta Maaf pada Pasien

Sujiono.SST,M.Kes Humas RSUD dr. Soedomo Trenggalek

 

RSUD dr Soedomo , Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

TRENGGALEK, HARIAN- NEWS.com – Akhirnya secara resmi manajemen RSUD dr Soedomo Trenggalek meminta maaf pada salah satu pasien yang kecewa atas pelayanan rumah sakit dan sempat menjadi berita hangat dipublik.

Dari berbagai sumber diperoleh informasi, pada tanggal 18 Januari, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedomo Trenggalek mendatangi pasien Kamaludin Nuri yang beralamat di Desa Gembleb RT. 23, Kecamatan Pogalan. Kunjungan ini dilakukan untuk menyampaikan permohonan maaf atas nama Direktur RSUD terkait kelalaian dalam merawat pasien tersebut.

750 x 100 AD PLACEMENT

Seperti disampaikan A.S, (55) tahun, warga Desa Gembleb yang juga orang tua dari pasien, perwakilan dari RSUD dr. Soedomo datang ke rumah dengan tujuan meminta maaf.
“Kami, keluarga besar, memaafkan. Yang terpenting ke depan, Rumah Sakit Umum Daerah harus bisa lebih baik dalam pelayanan agar memberi rasa nyaman kepada pasien, sehingga masyarakat Trenggalek tidak harus berobat ke luar daerah. Sebagian besar masyarakat, bahkan pejabat Pemda Trenggalek, selalu memilih RSUD dr. Iskak,” ungkap A.S.

Namun, permohonan maaf ini diwarnai 0 kontroversi. Sujiono, perwakilan yang juga Humas dari RSUD dr. Soedomo, meminta orang tua pasien untuk menghentikan pemberitaan dari media terkait kasus ini.

Walaupun sudah meminta maaf, namun Sujiono juga menyatakan bahwa pelayanan RSUD dr. Soedomo sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

Tentu saja permintaan ini menimbulkan kecurigaan publik mengenai transparansi dan tanggung jawab RSUD dalam menangani keluhan pasien.

750 x 100 AD PLACEMENT

“Menurut saya, bukan kapasitas saya untuk bisa intervensi dan menghentikan pemberitaan beberapa media yang meliput masalah ini,” tegas A.S.
“Kami hanya berharap agar pelayanan di RSUD dr. Soedomo dapat diperbaiki dan tidak ada lagi kasus serupa yang merugikan pasien.”

Masih kata A.,” Jahitan luka anaknya, Kamaludin, akhirnya mereka bongkar karena kotor. Menurut seorang mantri, tetangga sebelah rumah korban, jahitannya kami ulang.”

Sementara itu, saat dihubungi tentang permintaan maaf pada pasien, melalui HP/voice note, Sujiono.SST,M.Kes Humas RSUD dr. Soedomo Trenggalek, membenarkan bahwa mereka sudah meminta maaf kepada keluarga pasien Kamaludin Nuri warga Desa Gembleb. “Kami sudah minta maaf kepada keluarga terkait kekurangan pelayanan rumah sakit. Perawatan terhadap pasien sudah terukur sesuai dengan SOP dalam akreditasi. Dokter spesialis melakukan pemeriksaan atau visite dari jam 07.00 WIB sampai jam 14.00 WIB sebagai standar pelayanan minimal. Kondisi saat itu, dokter yang bertanggung jawab pada pasien sedang melakukan operasi sehingga visite atau kunjungan pasien rawat inap dilakukan terlambat. Namun, pasien tetap mendapatkan hak layanan visite walaupun di luar SPM yang ditentukan,” jelas Sujiono.

Terkait langkah-langkah yang diambil RSUD dalam menanggapi keluhan dan memperbaiki pelayanan agar kejadian serupa tidak terulang, Sujiono menyebutkan bahwa ada dua macam keluhan masyarakat, yaitu keluhan langsung dan keluhan tidak langsung. “Untuk pasien ini sudah langsung ditangani pada saat itu oleh supervisor rumah sakit. Keluhan sudah ditindaklanjuti dengan cara koordinasi dokter penanggung jawab pasien dan mengalihkan pemeriksaan sementara ke dokter jaga saat itu. Langkah-langkah itu sudah kami lakukan, tentunya dengan melakukan kajian terhadap keluhan-keluhan yang ada di masyarakat,” tambahnya.

750 x 100 AD PLACEMENT

Perbaikan pelayanan dilakukan setiap saat karena mutu pelayanan diukur melalui akreditasi, SPM, dan IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) setiap tiga bulan sekali melalui survei.
“SPM standarnya sudah jelas dan akreditasi dilakukan setiap tahun untuk evaluasi apakah pelayanan kami turun, tetap, atau naik,” jelas Sujiono.

Upaya lain yang dilakukan RSUD dr. Soedomo untuk meningkatkan kualitas pelayanan termasuk memberikan dorongan fasilitas kepada seluruh tenaga rumah sakit, baik dokter, perawat, atau tenaga penunjang lainnya, untuk melakukan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan karier masing-masing secara rutin. “Secara keilmuan, tenaga medis tidak ketinggalan dan bisa menyesuaikan dalam rangka peningkatan pelayanan,” ujar Sujiono.

Terkait permintaan menghentikan pemberitaan dari beberapa media, Sujiono menegaskan bahwa tidak ada permintaan untuk melakukan pemberhentian pemberitaan. “Kami terbuka untuk saran dan kritik dalam rangka membangun kualitas pelayanan rumah sakit. Jika tidak ada yang memberikan saran atau kritik, hal itu kita harapkan agar tidak lalai selalu meningkatkan pelayanan masyarakat Trenggalek sehingga bisa puas dan kepercayaan masyarakat lebih baik terhadap RSUD Trenggalek.”

Untuk memastikan kejadian seperti yang dialami Kamaludin Nuri tidak terulang kembali, Sujiono menjelaskan bahwa pelayanan sudah terukur keilmuannya masing-masing dan saling mengontrol menerima saran dan kritik dari masyarakat. “Ada juga audit pengawas intern, manajer of duty dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan.”

RSUD dr. Soedomo memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan perawatan yang tepat waktu dan efektif. “Terima kasih sudah memberikan saran dan kritik. Kami berharap kualitas pelayanan rumah sakit lebih baik dan masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas yang kami punya serta bangga dengan prinsip melayani dengan sepenuh hati dan terbuka dalam membangun pelayanan yang lebih baik,” tutup Sujiono.

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !