TULUNGAGUNG, HARIAN- NEWS.com – Di tengah sorotan terhadap pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang kerap dianggap kurang berdampak, UPN Veteran Jawa Timur mengambil langkah inovatif dengan meluncurkan program KKN Tematik di pondok pesantren.
Program ini, yang dimulai pada 28 Juli 2024, menempatkan mahasiswa di sepuluh pesantren di Jawa Timur, dengan tujuan mengembangkan kecerdasan spiritual dan dedikasi mereka.
Rektor UPN Veteran Jawa Timur, Prof. DR. Achmad Fauzi, mengungkapkan pada acara MoU dengan Majlis Al Muwasholah Jawa Timur, program ini dirancang untuk membentuk karakter spiritual mahasiswa, termasuk imtaq, disiplin, semangat juang, dan pengabdian di pesantren.
Program ini mendapat sambutan hangat dari Majlis Al Muwasholah Jawa Timur, yang dipimpin oleh Habib Ubaidillah Al Habsy.
Usai penandatanganan MoU, Majlis Al Muwasholah berkoordinasi dengan pesantren untuk mempersiapkan pelaksanaan program, termasuk sosialisasi dan pembekalan mahasiswa.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Azhaar Tulungagung, KH. Imam Mawardi Ridlwan, menyatakan harapannya agar program ini dapat menambah ilmu agama mahasiswa dan membantu mereka memperbaiki kepribadian. Program ini juga diharapkan dapat menjawab kebutuhan spiritual mahasiswa di era modern.
KH. Imam Mawardi Ridlwan juga menekankan pentingnya pembelajaran agama yang seimbang dengan praktikum dan diskusi, serta mengapresiasi kesediaan para ustadz dan ustadzah dalam membimbing mahasiswa.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), DR. Tresna Maulana Fahruddin, mengingatkan mahasiswa untuk mengikuti program dengan tanggung jawab penuh dan mengembangkan program sesuai dengan potensi pesantren dan masyarakat setempat.
Naskah
KKN Inovasi Pesantren Digagas UPN Veteran Jawa Timur; Beri Bekal Kecerdasan Spiritual Mahasiswa Dan Pengabdian Pada Pesantren
Di akhir-akhir ini sedang viral carut marut pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Di saat banyak kritik pedas hasil KKN tidak signifikan dan prilaku negatif para mahasiswa peserta KKN maka UPN Veteran Jawa Timur memanfaatkan peluang KKN Tematik Inovatif. Tahun lalu UPN Veteran Jawa Timur telah menerjunkan mahasiswa untuk ber-KKN di pondok pesantren. Pada tanggal 28 Juli 2024 UPN Veteran Jawa Timur juga menugaskan mahasiswanya untuk KKN di 10 pondok pesantren di Jawa Timur.
Langkah berani UPN Veteran Jawa Timur akan memberi dampak positif untuk memberi bekal kecerdasan spiritual para mahasiswa. Mengapa pimpinan UPN Veteran Jawa Timur mengambil langkah ini? Pada waktu ramah tamah pelaksanaan MoU antara UPN Veteran Jawa Timur dan Majlis Al Muwasholah Jawa Timur yang diselenggarakan di UPN pada Rabu, 22 Pebruari 2023, Rektor UPN Veteran Jawa Timur, Prof. DR. Achmad Fauzi menjelaskan bahwa program tersebut bertujuan agar para mahasiswa terbentuk karakter spiritual yaitu memiliki imtaq, kedisiplinan tinggi, daya juang dan sekaligus mengabdi di pondok pesantren.
Penjelasan Rektor UPN Veteran Jawa Timur terkait maksud KKN Inovasi Pesantren pada Rabu (22/2/2023) dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sebagai upaya, yaitu ikhtiar aktif pihak kampus memberi bekal pendidikan agama, moral dan prilaku para mahasiswa agar menjadi mahasiswa beriman dan bertaqwa serta berakhlakul karimah melalaui program pondok pesantren selama melakukan kegiatan KKN.
2. Para mahasiswa diberi kesempatan untuk belajar kehidupan pondok pesantren sehingga memiliki daya tahan hidup sebagaimana para santri. Para mahasiswa punya daya juang.
3. UPN Veteran Jawa Timur menitipkan para mahasiswa di lembaga pendidikan tertua dan terbaik di Indonesia yaitu pondok pesantren agar para mahasiswa berbenah diri. Untuk memupuk kepribadian dan prilaku para mahasiswa.
4. Para mahasiswa ditugaskan menerapkan ilmunya di pondok pesantren. Ini sebagai tugas pengabdian di pondok pesantren.
5. Para mahasiswa agar belajar berkhidmad pada kyai, ustdaz dan guru.
Gagasan yang berkah dari Rektor UPN Veteran Jawa Timur disambut oleh Khodim Majlis Al Muwasholah Jawa Timur, Habib Ubaidillah Al Habsy. Paska pelaksanaan MoU dengan UPN Veteran Jawa Timur pada Rabu (22/2/2023) maka Majlis Al Muwasholah menyampaikan dan koordinasi dengan pondok pesantren, langkah detailnya adalah:
1. Melaksanakan pendataan pondok pesantren yang siap menjadi tempat pelaksanaan KKN Inovasi Pesantren.
2. Menyampaikan sosialisasi ke pondok pesantren
3. Pondok pesantren menandatangani kesediaan menjadi tempat pelaksanaan KKN Inovasi Pesantren.
4. Musyawarah bersama UPN Veteran Jawa Timur, Majlis Al Muwasholah dan pondok pesantren yang telah dipilih oleh UPN
5. Melaksanakan pembekalan mahasiswa peserta KKN Inovasi Pesantren di UPN Veteran Jawa Timur bersama LPM UPN Veteran Jawa Timur dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
Pengasuh Pondok Pesantren Al Azhaar Tulungagung, KH. Imam Mawardi Ridlwan menyambut KKN Inovasi Pesantren dengan harapan para mahasiswa ada tambahan bekal ilmu agama. Hal tersebut mendasarkan pada firman Alloh Ta’ala dalam surat Az Zukar ayat 9, “Katakanlah adakah sama orang-orang yang mengetahui (berilmu) dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakal-lah yang dapat menerima pelajaran,”
Abah Imam berharap pelaksanaa KKN Inovasi Pesantren sebagai wujud memperdalam ilmu agama bagi para mahasiswa. Dan sekaligus untuk menperbaiki kepribadian.
Lebih dari itu program KKN Inovasi Pesantren diharapkan mampu memberi jawaban kebutuhan spiritual para mahasiswa di era modern in.
Abah Imam memaparkan jadwal aktivitas KKN Inovasi Pesantren cukup pada bila dibandingkan dengan pelaksanaan KKN biasa. Jadwal yang sangat pada tentu cocok karena pesertanya adalah para mahasiswa telah memilih program KKN Inovasi Pesantren. Mereka sukarela penuh kesadaran memilih KKN Inovasi Pesantren.
Mereka telah siap untuk mendapatkan program aktivitas super padat. Mereka harus menjalani serangkaian program sebagai program santri pesantren. Di samping itu para mahasiswa wajib menuntaskan tugas dan tuntutan kampus. Mereka belajar membagi waktu yang baik.
Abah Imam saat menerima mahasiswa KKN Inovasi Pesantren pada Ahad 28 Juli 2024 di Asrama Al Batul menegaskan bahwa para peserta diajak memperdalam ilmu pengetahuan agama. Hal ini sebagai upaya nyata mewujudkan keseimbangan pembentukan dan pengembangan kepribadiannya mahasiswa.
“Program belajar agama saat KKN Inovasi Pesantren kita kemas menyenangkan dan belajar pratikum tidak sekedar hanya teori saja. Mereka ada keseimbangan dalam mengaji, beribadah, daj diskusi-diskusi serta praktikum karya untuk para santri,” ujarnya.
Masih menurut Abah Imam bahwa warga Pesantren Al Azhaar Tulungagung berupaya membantu secara penuh dalam menyukseskan program KKN Inovasi Pesantren. Untuk itu telah ditugaskan:
1. Ustadz Aris Kurniawan, M.Pd untuk membimbing Intan Dwi Isma Saputri (Administrasi Bisnis Pengembangan dan Bisnis), dan Jihan Friste Zahrah (Agroteknologi Pengembangan dan Bisnis)
2. Ustadah Nisa Nur Dini, S.Komp untuk membimbing Nuruz Zakiyah (Administrasi Publik Pengembangan Sumber Daya Manusia)
3. Ustadzah Tuti Haryati, M.Pd untuk membimbing Ananda Eka Putri Trisnawati (Administrasi Publik )
4. Ustadz Zainul Mukhtar, M.Pd untuk membimbing Berlian Surya Maharani (Administrasi Publik)
5. Ustadzah Ismiati, S.Pd untuk membimbing Zerlinda Aqila Gitta Maharani (Agroteknologi ) dan Anindya Nur Tasya (Agroteknologi )
6. Ustadz Hadi Sadar Atmaja, M.Pd untuk membimbing Olivia Salsabila (Desain Komunikasi Visual) dan Camilia Alifa Damayanti (Teknik Kimia)
7. Ustadzah Sri Wahyuni, M.Pd untuk membimbing Savira Rainanda (Ilmu komunikasi), Acaya Fazrin (Informatika) Dan Sutra Amelia Nugroho (Teknik Kimia)
8. Ustadah Miftahur Rohmah, S.Pd untuk membimbing Siti Kotijah (Teknik Kimia ), dan Fira Ardiani ( Teknik Kimia)
Menurut Abah Imam untuk mewujudkan program KKN Inovasi Pesantren berdaya dan efektif maka dibutuhkan kesepakatan jadwal kegiatan para peserta. Saat di Pesantren Al Azhaar Tulungagung disepakati jadwal aktifitas sebagai berikut:
1. 03.30-04.00: Qiyamul Lail
2. 04.00-04.30: Sholat Subuh dan Wirid
3. 04.30-05.30 : Bersih Diri (Kegiatan Mandiri)
4. 05.30-06.30: Ngaji Tafsir Al Qur’an
5. 06.30-07.30: Ngaji Nahwu Shorof (Metode Al Arbain)
6. 07.30-08.30: Makan Pagi dan Persiapan Proker
7. 08.30 – 14.00 = PROKER Di Jenjang/Unit Kerja
8. 11.30-12.30 Makan Siang Dan Sholat Dluhur
9. 14.00-15.30: Istirahat dan Sholat ashar
10. 15.30-17.30: Ngaji Al Qur’an (Metode Yanbu’a)
11. 17.30-19.30: Sholat Maghrib, Wirid dilanjut Sholat Isya’
12. 19.30-20.00 Makan Malam
13. 20.00 – 21.30: Ngaji Tahsinul Wudhu, Khaifatush Sholy Dan Fighun Nisa’
14. 22.00-03.30: Istirahat
Masih menurut Abah Imam bahwa pelaksanaan di Pesantren Al Azhaar Tulungagung, pembelajaran diupayakan dapat efektif maka pihak pesantren merancang silabus sederhana yang praktis, yaitu:
1. Tahsinul wudlu yang diampu oleh Ustadzah Sholihah, Kepala TK Al Azhaar Tulungagung
2. Kaifatush sholy yang diampu oleh Ustadzah Sholihah, Kepala TK Al Azhaar Tulungagung
3. Belajar Al Qur’an Metode Yanbu’a yang diampu oleh Humas SD Al Azhaar Tulungagung, Ustadzah Endang
4. Belajar figh wanita yang diampu oleh Ning Nihayah
5. Belajar nahwu shorof Metode Al Arbain yang diampu oleh santri putri, Mbak A’yun
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), DR. Tresna Maulana Fahruddin memberi bekal para peserta bahwa merek punya kewajiban untuk mengikuti keseluruhan program agar dapat tuntas dan memberi manfaat setelah selesai program KKN Inovasi Pesantren. Para peserta KKN Inovasi Pesantren diberi kewajiban membuat laporan secara tertulis.
“Laksanakan program yang telah dirancang dengan penuh tanggung jawab. Kembangkan program sesuai potensi pesantren, masyarakat dan jama’ah. Laksanakan semua dengan happy dan ikhlas,” tuturnya.