

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com — Universitas Bhineka (UBhi) PGRI Tulungagung resmi menapaki babak baru sebagai kampus berwawasan global. Untuk pertama kalinya sejak berdiri, UBhi menerima dua mahasiswa internasional asal Pattani, Thailand Selatan: Arsaha Diyoh dan Furkorn Kuetah. Keduanya secara simbolis dikenakan almamater oleh Rektor UBh PGRI Dr. Imam Sujono, S.Pd., MM, pada Rabu (12/11/2025).
Langkah ini menjadi tonggak penting UBhi dalam memperluas jejaring internasional sekaligus menarik minat pelajar mancanegara untuk menempuh pendidikan tinggi di Tulungagung.
“Ini mahasiswa asing pertama yang belajar di UBhi. Harapan kami, bukan hanya pertama, tetapi menjadi pintu pembuka bagi mahasiswa internasional berikutnya,” ujar Rektor Imam Sujono.
Kerja Sama Thailand Jadi Pintu Masuk Mahasiswa Asing
Masuknya dua mahasiswa Thailand ini merupakan hasil konkret dari hubungan panjang UBhi dengan institusi pendidikan di Thailand Selatan. Sebelumnya, UBhi telah dua kali mengirim mahasiswa untuk mengikuti program KKN dan PLP internasional, yang kemudian membuka kolaborasi berkelanjutan antara kedua belah pihak.
Melalui kemitraan tersebut, mitra pendidikan UBhi di Thailand memfasilitasi calon mahasiswa yang ingin melanjutkan studi ke Indonesia, dan UBhi menjadi tujuan yang dinilai paling siap.
Keduanya memilih Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)—prodi unggulan yang selama ini menjadi magnet mahasiswa baru.

UBhi juga memberikan beasiswa bagi mahasiswa internasional tersebut, sehingga pembiayaan kuliah menjadi lebih ringan. Sementara untuk fasilitas tempat tinggal, kampus menyesuaikan kebutuhan.
“Untuk mahasiswi sebenarnya tersedia Rusun Mahasiswa. Karena ini laki-laki, kami carikan tempat tinggal di luar kampus namun tetap paling dekat dan nyaman,” jelas Imam.
Ekspansi ke Malaysia: UBhi Mantapkan Diri Sebagai Kampus Berstandar Internasional
Tidak berhenti di Thailand, UBhi juga memperluas jejaring akademik hingga Malaysia. Kampus ini telah menjalin kerja sama strategis dengan INTI International University Malaysia, mencakup berbagai program pendidikan internasional.
Selain menerima mahasiswa asing, UBhi menyiapkan program magang internasional dua minggu bagi siswa kelas XII dari sekolah mitra luar negeri. Program ini diharapkan menjadi pintu awal pengenalan kampus secara langsung sebelum mereka memutuskan melanjutkan studi ke UBhi.
“Harapannya, setelah mengenal UBhi dari dekat, mereka tertarik untuk kuliah di kampus kami,” tegas Imam.
UBhi berkomitmen terus menjalin komunikasi aktif dengan mitra luar negeri untuk mendatangkan lebih banyak mahasiswa internasional pada tahun-tahun mendatang. Langkah ini menjadi strategi UBhi dalam memperkuat citra sebagai kampus yang semakin terbuka, kompetitif, dan berkelas global.
Kedatangan dua mahasiswa Thailand ini menjadi bukti awal bahwa UBhi mulai mendapat perhatian dunia internasional—dan kampus memastikan pencapaian ini bukanlah akhir, melainkan awal dari lompatan besar berikutnya.
Jurnalis: Pandhu
Editor: Arief
Jangan Tampilkan Lagi
Ya, Saya Mau !