
TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Universitas Bhinneka PGRI (UBHI) Tulungagung menegaskan pemilihan Presiden Mahasiswa (Presma) dan Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma) berlangsung tanpa intervensi kampus maupun kelompok tertentu.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. Muhamad Abdul Roziq Asrori, M.Si.,
menyatakan proses demokrasi kampus dijamin murni dari pilihan mahasiswa sendiri.
“Rektorat hanya menyiapkan aturan main agar pemilihan berlangsung jujur dan bebas. Selebihnya, sepenuhnya urusan mahasiswa melalui KPRU. Hasilnya murni pilihan mahasiswa, bukan desain pihak kampus,” tegas Roziq saat diwawancara, Senin (29/9/2025).
Pernyataan ini sekaligus menjawab kritik sebagian mahasiswa yang menilai demokrasi kampus kerap berakhir sebatas formalitas. Roziq menolak anggapan tersebut. Menurutnya, UBHI memberi ruang penuh bagi mahasiswa untuk menentukan arah organisasi tanpa kendali rektorat.
“Demokrasi di UBHI bukan seremonial. Semua proses dikembalikan ke mahasiswa. Rektor hanya memfasilitasi jika ada persoalan yang perlu diselesaikan,” katanya.
Usai pemilihan, UBHI berjanji membuka ruang diskusi dalam penyusunan kebijakan organisasi mahasiswa. Forum seperti KKBM, kata Roziq, akan menjadi saluran utama untuk merumuskan aturan yang menyangkut kepentingan mahasiswa.
Namun, kampus juga menyiapkan sanksi keras bila kepemimpinan mahasiswa menyalahgunakan kewenangan. “Jika ada penyelewengan, jabatan langsung dicabut dan diproses sesuai kode etik. Bila menyentuh ranah hukum, kami akan libatkan lembaga bantuan hukum. Aturannya sudah jelas,” ujarnya.
Roziq menegaskan, sikap tegas ini merupakan komitmen UBHI agar demokrasi kampus tidak sekadar menjadi ritual pemilu mahasiswa, melainkan wadah nyata bagi generasi muda berlatih kepemimpinan yang akuntabel dan bertanggung jawab.
Jurnalis: Pandhu
Editor Tanu Metir