
TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Transformasi pendidikan bukan sekadar cita-cita, tapi keniscayaan yang tengah bergerak nyata. Di tengah derasnya arus digitalisasi global, Kabupaten Tulungagung menunjukkan komitmen kuat untuk melompat ke depan melalui peningkatan kapasitas guru sekolah dasar (SD) dalam bidang pembelajaran digital.
Selama tiga hari, mulai Kamis (10/7/2025) hingga Sabtu (12/7/2025), sebanyak 466 guru SD dari 19 kecamatan mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembelajaran Digital yang dipusatkan di lantai dua ruang rapat Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung.
Para peserta dibekali keterampilan teknis dalam mengoptimalkan platform digital seperti Ayo Belajar (ADB) dan Adabook, sebagai media pembelajaran yang interaktif dan inovatif.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Rahadi P. Bintara, S.E., M.Si., dalam sambutannya menegaskan pentingnya kesiapan guru sebagai garda terdepan pendidikan dalam menghadapi era digital.
“Transformasi digital bukan lagi wacana masa depan, tetapi realitas yang sedang kita jalani. Guru harus mampu beradaptasi, menguasai teknologi, dan tetap menjaga esensi pendidikan sebagai ruang tumbuh bagi setiap insan,” ujarnya mantap.
Ia menekankan bahwa penggunaan teknologi tidak hanya mempermudah penyusunan RPP atau penyampaian materi, tetapi juga menjadikan proses belajar lebih hidup, kontekstual, dan membumi.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua DPRD Tulungagung, Sekretaris Dinas Pendidikan, serta pejabat struktural lainnya sebagai wujud dukungan nyata terhadap langkah besar digitalisasi pendidikan.
Ketua Panitia Pelaksana, Wahyu Tejo, menjelaskan bahwa bimtek ini dirancang tidak sekadar sebagai pelatihan teknis, melainkan sebagai bekal strategis menuju pendidikan yang adaptif dan personal.
“Platform seperti Ayo Belajar dan Adabook sudah dilengkapi berbagai fitur digital mulai dari buku, video, bank soal, hingga pertemuan daring. Bahkan, kini sudah mulai menyematkan kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung analisis kebutuhan siswa secara presisi,” jelasnya.
Langkah ini sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka dan visi besar Indonesia Emas 2045 yang menuntut pendidikan berbasis karakter, teknologi, dan keberagaman potensi siswa.
Tulungagung tak sekadar mengikuti arus, tapi menjemput masa depan. Melalui penguatan kompetensi guru dan pemanfaatan teknologi secara optimal, Kabupaten ini tengah menyiapkan generasi muda yang bukan hanya cakap secara akademik, tetapi juga tangguh dalam menghadapi tantangan global.
“Teknologi harus menjadi pelita, bukan penghalang. Ia hadir untuk membuka jendela dunia dan membawa siswa menuju masa depan yang lebih cerah,” pungkas Rahadi.
Dengan semangat gotong royong dan komitmen kuat, Tulungagung telah mengukir langkah penting: membuka gerbang pendidikan masa depan yang cerdas, manusiawi, dan inklusif.
Jurnalis: Pandhu
Editor: Tanu Metir