
TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Riuh tepuk tangan penonton mewarnai Pawai Budaya Bhinneka Tunggal Ika se-Kabupaten Tulungagung yang digelar di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Sabtu (30/8/2025). Di antara deretan peserta yang tampil memikat, SMP Negeri 1 Boyolangu berhasil mencuri perhatian lewat tema unik: “Anak Nusantara Bersatu dalam Permainan Tradisional, Sehat dan Bahagia.”
Kepala SMPN 1 Boyolangu, Adi Sutignyo, S.Pd., menuturkan bahwa pihaknya sengaja mengangkat permainan tradisional sebagai ikon pada pawai tahun ini. Baginya, permainan rakyat seperti jamuran, engklek, lompat tali, bulahu, bangkiak, hingga kotok-kotok bukan sekadar hiburan tempo dulu, melainkan simbol kebersamaan yang sarat makna.
“Permainan tradisional itu kini mulai pudar karena kalah bersaing dengan game online. Melalui pawai ini, kami ingin mengenalkan kembali budaya permainan anak agar siswa tidak hanya terpaku pada dunia digital, media sosial, atau tontonan YouTube yang sering kurang mendidik,” ungkapnya.
Sekitar 200 siswa turut ambil bagian dalam aksi budaya ini. Mereka menampilkan permainan tradisional secara langsung di hadapan ribuan penonton. Konsep yang ditawarkan SMPN 1 Boyolangu mendapat apresiasi karena berbeda dari peserta lain yang lebih menonjolkan busana adat atau tarian khas daerah.
“Kami memang tidak menampilkan seluruh budaya dari 38 provinsi. Namun, kami ingin menghadirkan sesuatu yang unik. Harapannya, anak-anak lebih mengenal budaya asli daripada sekadar meniru tontonan televisi atau media sosial,” tambah Adi.
Melalui penampilan ini, SMPN 1 Boyolangu berharap generasi muda Tulungagung dapat kembali mencintai permainan tradisional sebagai warisan budaya bangsa, sekaligus penyeimbang di tengah derasnya arus era digital.
Jurnalis : Pandhu
Editor : HARIAN-NEWS.com