Sejumlah Karyawan Positif Covid -19, Pabrik Rokok Mustika Ditutup Sementara

TULUNGAGUNG (Harian-news.com) – Rapid test massal karyawan Pabrik Rokok Mustika untuk pencegahan Covid-19 di Desa Gesikan, Kecamatan Pakel, (02/05/2020) dilakukan setelah salah satu karyawannya berinisial H dinyatakan reaktif rapid test pada Jum,at (01/05/2020) kemarin. Akibatnya untuk sementara pabrik ini ditutup untuk memutus penyebarannya.

Saat itu H memeriksakan dirinya di Puskesmas Bangun Jaya. Ia datang di Puskesmas dengan keluhan mirip Covid-19, seperti batuk, demam, dan flu. “Dari laporan Puskesmas Bangun Jaya, ditemukan RDT positif. Dari penelusuran, ternyata H ini sudah seminggu sakit,” ujar Ketua Posko Kesehatan Covid-19, Ana Saripah, usai melakukan test massal di tempat H bekerja.

Agar penularan Covid-19 tak kian meluas, Posko Kesehatan Covid-19 berkoordinasi dengan pihak pabrik tempat H bekerja. Lalu pada hari ini dilakukan rapid test massal terhadap karyawan pabrik rokok tersebut.

Dari 212 karyawan yang di-rapid test, hasilnya ada 16 karyawan yang dinyatakan reaktif rapid tes. Dari 16 karyawan itu, 9 berasal dari Kediri dan 7 dari Tulungagung. Sebenarnya ada sekitar 240 karyawan yang rencananya akan di-rapid test. Namun yang 38 orang tidak hadir, maka rapid test rencananya akan dilanjutkan keesokan harinya.

Sesuai dengan SOP yang ada, nantinya karyawan yang reaktif rapid test akan langsung dikarantina. “Kalau sedikit di rusunawa (IAIN). Kalau banyak, kemungkinan dekat dengan lokasi pabrik,” ungkap Ana.

Saat ini pihaknya juga melakukan pelacakan terhadap siapa saja karyawan reaktif ini melakukan kontak. Pasalnya, saat bekerja, mereka selalu diantar dan dijemput dengan bus milik perusahaan.

Yang memanfaatkan bus perusahaan itu tak hanya karyawan blok tempat H bekerja, namun juga karyawan berbeda blok. “Ternyata yang reaktif tak hanya dari blok H bekerja, tapi juga karyawan di blok lainnya,” kata Ana.

Dengan kondisi ini, maka seluruh karyawan di dua blok itu akan dirapid test. Baik, di blok tempat H bekerja, ada sekitar 250 karyawan dan di blok lainya sekitar 450 karyawan.

Ana  meminta agar pihak perusahaan, Minggu besok (03/05/2020) memerintahkan karyawannya untuk masuk semua guna dilakukan rapid test.

Selain itu, Ana menyarankan agar pabrik rokok ini melakukan penyemprotan disinfektan. Untuk mencegah penularan lebih luas. Dan dirinya juga akan mengusulkan agar pabrik ditutup sementara.

Sedangkan karyawan yang negatif diminta melakukan isolasi mandiri selama 14 hari kedepan. “Tentunya (tutup) mulai hari ini,” pungkasnya. [irf]