MADURA, HARIAN-NEWS.com – Pemantauan dan pengawasan peredaran pestisida berbahaya di Bangkalan semakin gencar dilakukan. Khususnya pada Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahorbun).
Kepala Seksi (Kasi) Pupuk Pestisida dan Alsintan Dispertahorbun Bangkalan Rudi Hariyanto, mengungkapkan, pengawasan pestisida berbahaya dilakukan pada 1 Distributor dan 2 kios.
“Kami beberapa hari yang lalu pernah didatangi dari Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Jatim dan itu dalam rangka pengawasan pendistribusian pupuk subsidi dan pestisida. Kami lakukan oleh sebabnya pengawasan di 1 distributor dan 2 kios. Alhamdulillah tidak temukan pestisida yang berbahaya,” ungkapnya.
Menurutnya, peredaran pestisida memang sudah biasa untuk membasmi hama yang bisa merusak pertanian.
Pestisida juga dapat ditemui di semua kios yang menjual pupuk. Namun tidak menutup kemungkinan, peredaran pestisida yang berbahaya dan dilarang didistribusikan pemerintah.
“Kami sudah beberapa kali melakukan evaluasi di beberapa tempat terkait pestisida untuk mencegah peredaran pestisida yang dilarang atau berbahaya. Selama ini tidak kami temukan adanya pestisida berbahaya yang beredar di Bangkalan,” imbuhnya.
Kata Rudi, pestisida jarang digunakan oleh petani. Penggunaan pestisida ini hanya dilakukan ketika ada hama yang menyerang pertaniannya, ada beberapa jenis yang diperbolehkan, peredarannya pun tidak terlalu banyak.
“Untuk semua jenis nama dan merk pestisida kami rasa beraneka ragam sehingga sangat sulit utk dipahami, dan dikalangan desa, disetiap toko hampir seluruhnya menyediakan Pestisida, namun dikalangan masyarakat pestisida sangat jarang digunakan, jika tidak bener bener digunakan untuk mengawasi hama, kecuali pada saat mengelola sektor pertanian pestisida tentunya tidak boleh dilupakan,” pungkasnya. (Iroel)
