
TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Seorang karyawan showroom K-Cunk Motor di Tulungagung, Jawa Timur nekat mencuri delapan mobil dengan total kerugian Rp1,5 miliar. Aksi kejahatan ini dilakukan sejak Agustus 2024 hingga Februari 2025 dan baru terungkap setelah pihak showroom menyadari kejanggalan pada data penjualan.
Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi mengungkapkan, tersangka berinisial R (20), yang bekerja sebagai admin di showroom K-Cunk Motor, memanfaatkan aksesnya terhadap surat-surat kendaraan untuk menggelapkan delapan unit mobil. “Tersangka memiliki akses langsung terhadap BPKB dan STNK kendaraan. Saat situasi di showroom sedang lengang, ia membawa mobil keluar seolah-olah sedang mengecek kondisi kendaraan,” ujar AKBP Taat.
Kasus ini terungkap ketika pihak showroom hendak melakukan servis pada salah satu kendaraan, tetapi mobil tersebut tidak ditemukan dalam data penjualan. Setelah pengecekan CCTV, terlihat tersangka membawa mobil keluar showroom. Penelusuran lebih lanjut menunjukkan aksi serupa dilakukan delapan kali. Dari delapan kendaraan yang dicuri, tiga unit berhasil diamankan polisi, sementara lima lainnya masih dalam proses pencarian.
Hasil penyelidikan mengungkap bahwa tersangka menjual mobil-mobil curian dengan harga jauh di bawah pasaran. Beberapa kendaraan dijual ke pedagang mobil lain, ada juga yang dijual ke perorangan. Polisi menduga pembeli kendaraan tersebut bisa dijerat Pasal 480 KUHP tentang penadahan.
Motif utama aksi pencurian ini adalah untuk keuntungan ekonomi. Tersangka mengaku memiliki utang di bank dan pernah mengalami kerugian saat mencoba berbisnis mobil. Sebagian hasil kejahatannya digunakan untuk membayar utang, membeli iPhone 15 Pro Max, serta mencukupi kebutuhan sehari-hari. “Selain untuk membayar utang, tersangka juga membeli mobil lain untuk dijual kembali. Ia memutar uang hasil kejahatan tersebut,” tambah AKBP Taat.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 362 KUHP tentang pencurian juncto Pasal 64 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara. Polisi terus menyelidiki sisa mobil yang belum ditemukan serta kemungkinan keterlibatan pihak lain.
Manajer showroom K-Cunk Motor, Wahyu (36), yang juga menjadi korban, mengungkapkan bahwa tersangka merupakan orang yang dipercaya keluarganya dan telah bekerja di showroom dalam waktu cukup lama.
“Tersangka ini dititipkan oleh orang tuanya kepada saya untuk belajar bisnis jual beli mobil. Selama ini dia dikenal sebagai anak yang baik, sehingga saya tidak menaruh curiga sama sekali,” ujar Wahyu.
Polres Tulungagung mengimbau masyarakat yang merasa membeli kendaraan dengan harga mencurigakan untuk segera melapor guna menghindari sanksi hukum sebagai penadah. Penyidikan akan terus dikembangkan untuk memastikan seluruh pihak yang terlibat diproses sesuai hukum yang berlaku.