Festival Literasi Daerah 2025, Pemkab Tulungagung Ditantang Bawa Gerakan ke Akar Rumput

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Pemerintah Kabupaten Tulungagung kembali menggelar Festival Literasi Daerah 2025 di GOR Lembu Peteng, Selasa (16/9). Bupati H. Gatut Sunu Wibowo, S.E., M.E., hadir langsung membuka acara yang tahun ini mengusung tema “Literasi untuk Kesejahteraan, Tulungagung Maju, Tulungagung Bersatu, Jogo Tulungagung.”

Dalam sambutannya, Bupati Gatut menegaskan bahwa literasi bukan lagi sekadar kemampuan membaca dan menulis. Literasi, katanya, adalah keterampilan berpikir kritis dan memanfaatkan informasi demi peningkatan kualitas hidup.
“Dengan literasi yang kuat, kita bisa membangun masyarakat cerdas dan mampu bersaing di tingkat global,” ujarnya.

Namun, muncul pertanyaan sejauh mana festival tahunan ini mampu menggerakkan masyarakat di luar lingkaran elite dan komunitas literasi. Selama ini, kegiatan kerap berhenti pada pameran, lomba, dan seremoni penghargaan tanpa berlanjut hingga ke tingkat akar rumput.

Tahun ini festival menampilkan beragam agenda, mulai dari pameran produk literasi, talkshow, hingga karya kreatif. Pemkab juga memberikan penghargaan kepada kepala desa, pelajar, dan komunitas literasi. Kendati demikian, penghargaan dan foto bersama tak cukup jika tidak dibarengi strategi nyata untuk menumbuhkan budaya membaca di keluarga, sekolah, hingga ruang publik desa.

Jika literasi dipahami sebagai fondasi pembangunan sumber daya manusia, gerakan ini seharusnya tidak berhenti di GOR Lembu Peteng. Pemkab perlu menindaklanjuti dengan program berkelanjutan, seperti distribusi buku yang merata, penguatan perpustakaan desa, serta pelatihan menulis dan membaca kritis secara konsisten. Tanpa itu, festival berpotensi sekadar menjadi agenda rutin, bukan motor penggerak perubahan.
Diketahui, Festival Literasi Daerah Tulungagung 2025 didanai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik 2025.

Publik tentu berhak menagih hasil konkret dari penggunaan anggaran tersebut. Sebab, literasi bukan sekadar jargon politik, melainkan investasi jangka panjang untuk kesejahteraan masyarakat.

Jurnalis: Pandhu
Editor Tanu Metir