UGAAN MARAKNYA JUAL BELI BUKU TEMATIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI
Komisi A DPRD Tulungagung Segera Tindaklanjuti ke Dindikpora
(Harian-news.com) – Adanya dugaan jual beli buku tematik yang terjadi di SDN 3 Kepatihan ditanggapi serius oleh Gunawan, Ketua komisi A DPRD Tulungagung, Jawa Timur.
“Masalah buku kita belum dapat masukan, yang sedang marak adalah seragam, nanti saya tindaklanjuti ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga”, kata Gunawan enggan berkomentar lebih.
Bantahan sempat juga disampaikan kepala sekolah SDN 3 Kepatihan Mulyaningsih. “Untuk penggunaan dana BOS sudah sesuai prosedur. Buku tematik yang dibiayai dana BOS mengalami kekurangan sehingga siswa disuruh membeli adalah sangat tidak benar. Semua buku dari anggaran BOS sudah cukup dan tidak mengalami kekurangan, “ kata Mulyaningsih.
Dia juga sempat memberi peringatan, Walimurid bila ada permasalahan langsung memberi informasi ke pihak sekolah bukan ke pihak luar.
Terkait jual beli untuk pergantian soal latihan ujian, kepala sekolah SDN 3 Kepatihan, Mulyaningsih mengaku, belum tahu dan belum mendapat laporan terkait masalah tersebut.
Dari berbagai informasi yang diterima redaksi dan telah diberitakan sebelumnya, diketahui adanya dugaan praktek jual beli buku.
Perhitungannya untuk SDN 3 Kepatihan, jumlah siswa sekolah tersebut dalam dapodik ada 181 siswa. Bila ditotal dana Bos yang diterima pertahunnya adalah Rp112.800.000.
Dengan jumlah tersebut ternyata masih terjadi jual beli buku tematik yang seharusnya didanai penuh dana BOS dengan harga Rp35 ribu untuk 1 buku tematik.
Selain itu di sekolah tersebut siswa juga dibebani kewajiban mengganti foto copy soal latihan ujian yang nilainya bervariasi antara Rp5 ribu hingga Rp10 ribu. Padahal bila difoto copy sendiri hanya menghabiskan biaya Rp2 ribu.
Masyarak sangat berharap, agar dewan bertindak tegas, bila memang ada penaggaran sebab Itu adalah perhitungan per siswa, bisa dibayangkan kalau Jumlah tersebut dikalikan dengan jumlah siswa tentunya keuntungan yang didapat sangat besar.(puj)