TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung giant membagikan informasi kesehatan kepada masyarakat saat bulan puasa. Kegiatan dikemas dengan podcast..
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dr. Desi Lusiana Wardani, S.KM., M.Kes., mengatakan kegiatan podcast ini merupakan agenda rutin setiap hari Selasa.
“Podcast saat itu mengambil tema puasa sehat ? tune up badanmu dengan nara sumber salah satu dokter dari Puskesmas kita, Dosen UIN Satu Tulungagung, sedangkan hostnya dari Dinkes Tulungagung bidang Kesmas,” ucap Desi.
Dia menambahkan, kegiatan podcast selama ramadan ini selalu mengambil tema berkaitan dengan puasa. Adapun Podcast, sambung Desi, sebenarnya suatu upaya untuk menyebarkan informasi yang benar terkait kesehatan.
“Podcast ini agenda rutin setiap Selasa, bilamana ada sesuatu eksklusif semisal tiba-tiba ada penyakit muncul maka kita lakukan podcast tidak harus Selasa tapi biasanya dilaksanakan kapan penyakit itu muncul atau biasanya hari Kamis. Dan, itu namanya podcast eksklusif,” tambahnya.
“Kenapa kita lakukan podcast , karena untuk instagram (Dinkesta) followers itu hampir 21.000 sedangkan you tobe kami untuk subscribernya sudah mencapai sekira 5.000. Hal ini merupakan media efektif untuk menyebarkan informasi itu,” imbuhnya.
“Mari ikuti berbagai informasi dari dinkesta itu ada dan tentunya kita update dan tentunya kita kerja sama dengan dinas Infokom, melalui radio lokal sehingga penyebaran informasi dinkes semakin luas,” katanya menambahkan.
Lebih lanjut Desi menjelaskan berbicara sehat menurut definisi World Health Organization (WHO) itu sehat secara fisik, mental, spiritual, sosial, dan ekonomi.
Jadi tutur Desi, orang sehat fisik saja tapi ketika mental tidak sehat misalnya kondisi stres itu berpengaruh dalam kesehatan fisik.
“Kemudian sehat secara sosial itu bagaimana kita berhubungan dengan warga lingkungan kita, teman kita, tetangga, ketika disitu terlaksana dengan baik otomatis tercipta kehidupan yang nyaman,” terangnya.
“Terakhir sehat secara ekonomi artinya produktif kalau ekonomi itu nilai rupiah besar kecil itu relatif tapi setidaknya dia produktif berdaya dan mampu berdikari untuk diri sendiri dan keluarga,” pungkasnya.
