160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Dinas KB dan PPPA Tulungagung Dorong Desa Berinovasi Wujudkan Keluarga Berkualitas dan Bebas Stunting

Tim Penilaian Kinerja Kampung KB bersama Forkopimca Sumbergempol.

Kampung KB di Sendang, Bandung, dan Sumbergempol Tunjukkan Sinergi dan Inovasi Menuju Tulungagung Sejahtera

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com — Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DKBPPPA) Kabupaten Tulungagung terus memperkuat langkah nyata dalam menekan angka stunting serta meningkatkan kualitas keluarga. Melalui Penilaian Kinerja Kampung Keluarga Berkualitas (KB) dan Rumah Data Kependudukan (RDK) Tingkat Kabupaten Tahun 2025, DKBPPPA menegaskan komitmennya untuk mendorong kolaborasi lintas sektor dari tingkat desa hingga kabupaten.

Kegiatan ini menjadi bagian penting dari strategi percepatan penurunan stunting berbasis partisipasi masyarakat dan data lapangan.

750 x 100 AD PLACEMENT

Dr. Kasil Rohkmad, MMRS, FISqua, Kepala DKBPPPA Kabupaten Tulungagung menegaskan, penilaian bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan upaya pembinaan berkelanjutan.
“Penilaian ini adalah momentum bagi desa untuk menunjukkan inovasi dan praktik terbaik dalam membangun keluarga berkualitas. DKBPPPA hadir bukan hanya sebagai pembina, tetapi juga mitra dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor,” ujarnya.

Di Picisan Sendang

Proses penilaian tahun ini dilakukan secara berjenjang, mulai dari seleksi administrasi, paparan, wawancara, hingga verifikasi lapangan. Peserta juga menampilkan video inovasi DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) sebagai wujud kreativitas masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan keluarga.
Dari hasil seleksi awal, tiga Kampung KB terbaik terpilih sebagai nominasi utama, yakni:
1. Kampung KB Karang Pamitran, Desa Picisan, Kecamatan Sendang
2. Kampung KB Singgit, Desa Singgit, Kecamatan Bandung
3. Kampung KB Lestari, Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol

Tim penilai terdiri dari unsur lintas sektor seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta Koalisi Kependudukan Kabupaten Tulungagung, dengan DKBPPPA sebagai koordinator utama.

Hari Pertama: DASHAT Sendang Jadi Contoh Sinergi Warga
Pada Senin (13/10/2025), tim DKBPPPA melakukan penilaian di Kampung KB Karang Pamitran, Desa Picisan, Kecamatan Sendang. Kampung ini menampilkan keberhasilan program “Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT)” yang telah berjalan konsisten dan mendapat dukungan luas dari masyarakat.

750 x 100 AD PLACEMENT

Program tersebut tak hanya menyediakan makanan bergizi bagi keluarga berisiko stunting, tetapi juga menjadi pusat edukasi gizi seimbang bagi ibu dan remaja.
“DASHAT di Sendang menunjukkan bagaimana masyarakat mampu menjadi pelaku utama dalam pencegahan stunting dengan dukungan pemerintah,” ungkap tim penilai DKBPPPA.

 

Hari Kedua: Kampung KB Singgit Dapat Dukungan Penuh Pemerintah Desa
Pada Selasa (14/10/2025), penilaian berlanjut ke Kampung KB Singgit, Desa Singgit, Kecamatan Bandung. Kampung ini menonjol karena dukungan penuh dari pemerintah desa dalam program pemberdayaan keluarga dan pencegahan stunting.
Melalui kegiatan seperti pelatihan ekonomi keluarga, penyuluhan gizi, dan program remaja, Singgit membangun sinergi erat antara kader, perangkat desa, dan masyarakat. Model kolaborasi ini dinilai layak dijadikan rujukan bagi desa lain di Tulungagung.

750 x 100 AD PLACEMENT

Hari Ketiga: Jabalsari Hadirkan Inovasi Berbasis Data
Penilaian terakhir berlangsung pada Rabu (15/10/2025) di Kampung KB Lestari, Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol. Kampung ini menarik perhatian lewat dua inovasi unggulan: “GERDU JEMPOL SARI” dan “JAPUDATA (Jabalsari Punya Data)”, yang mengintegrasikan data kependudukan untuk mendukung kebijakan desa berbasis bukti.

Selain itu, keterlibatan pihak swasta melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) turut memperkuat ekosistem kolaboratif dalam menurunkan angka stunting. DKBPPPA menilai Jabalsari sebagai kampung dengan tata kelola program paling sistematis dan berorientasi hasil.

Sinergi Lintas Sektor untuk Tulungagung Bebas Stunting
Setiap tahapan penilaian dihadiri oleh Camat, Kepala Puskesmas, Ketua TP-PKK, TPPS Desa, Penyuluh KB, serta berbagai mitra kerja lainnya. DKBPPPA memandang keterlibatan lintas sektor ini sebagai bukti bahwa penanganan stunting tidak bisa dilakukan secara parsial.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap desa tidak hanya punya program, tetapi juga komitmen kuat dan keberlanjutan. DKBPPPA hadir untuk memastikan pembinaan berjalan terus-menerus,” tegas Kepala DKBPPPA Kabupaten Tulungagung.

Petugas DKBPPPA Kabupaten Tulungagung memberikan arahan kepada kader KB dalam kegiatan penilaian Kampung Keluarga Berkualitas 2025.

Mewakili Tulungagung ke Tingkat Provinsi 2026
Hasil akhir penilaian akan menentukan Juara 1 Kampung Keluarga Berkualitas Kabupaten Tulungagung Tahun 2025, yang akan mewakili Tulungagung dalam Penilaian Kinerja Kampung KB Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2026.

Melalui kegiatan ini, DKBPPPA berharap seluruh desa di Tulungagung dapat memperluas inovasi, memperkuat peran masyarakat, dan memperkokoh komitmen menuju Kabupaten Tulungagung Bebas Stunting dan Masyarakat Sejahtera.
“Kami tidak berhenti pada kegiatan seremonial. Ini adalah gerakan nyata DKBPPPA bersama seluruh elemen desa untuk membangun keluarga berkualitas sebagai fondasi utama pembangunan manusia,” pungkas Kepala DKBPPPA Tulungagung dr. Kasil.

Jurnalis: Pandhu
Editor: Arief Gringsing

 

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !