
TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Climbing Competition 2025 #7 Se-Karesidenan Kediri X resmi digelar di GOR Lembupeteng Tulungagung, Minggu (21/9/2025). Ajang bergengsi yang mempertandingkan kategori Speed Classic ini diikuti 90 peserta lintas usia, mulai U-10, U-16, hingga U-19, baik putra maupun putri.
Ketua Pelaksana, Kharisma Adi Nugraha, menegaskan bahwa tujuan utama lomba ini bukan sekadar adu cepat, melainkan wadah untuk menjaring dan mencetak bibit atlet muda panjat tebing.
“Panjat tebing ini kan olahraga yang baru mulai berkibar sayapnya di Indonesia. Karena itu, kami memulai dari lingkup kecil dulu, yakni karesidenan. Kalau ajang ini sukses, tahun depan akan kami tingkatkan ke level Jawa Timur,” ujarnya.
Strategi Panitia: Cetak Mental, Bangun Kolaborasi
Tak hanya fokus pada jumlah peserta, panitia juga menyiapkan strategi khusus agar kompetisi benar-benar menjadi kawah candradimuka lahirnya atlet muda. Dengan menggandeng Dispora, KONI, hingga FPTI, penyelenggara memastikan sertifikat hasil kejuaraan bisa bermanfaat bagi peserta, termasuk sebagai penunjang pendidikan.
Lebih dari itu, aturan khusus pun diberlakukan: atlet juara Kejurprov dan Porprov tidak diperkenankan turun di kategori non-atlet. Tujuannya jelas—memberi ruang aman bagi pemula agar tidak ciut nyali saat bertanding.
“Kalau mereka tahu lawannya sudah juara Porprov, bisa-bisa tidak berani ikut. Kami ingin membentuk mental atlet dulu. Dari skala kecil inilah mereka belajar berani maju,” terang Kharisma.
Tantangan Panitia dan Kesiapan Venue
Meski persiapan tahun ini diwarnai tantangan karena keterbatasan anggota panitia Mapala yang sebagian besar sudah lulus, kerja sama erat dengan FPTI membuat segala rintangan bisa diatasi.
Lintasan panjat setinggi 15 meter di GOR Lembupeteng pun dipastikan aman dan siap digunakan, dengan keselamatan peserta sebagai prioritas utama.
“Kami memang agak kewalahan, tapi beruntung ada dukungan penuh dari FPTI sehingga teknis lapangan tetap bisa berjalan lancar,” tambahnya.
Hadiah dan Harapan
Para juara dari tiap kategori berhak atas medali, sertifikat, uang pembinaan, hingga beasiswa kuliah gratis di Universitas Bhineka PGRI bagi pemenang U-16 dan U-19. Total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp18.190.000.
Lebih dari sekadar kompetisi, Climbing Competition 2025 diharapkan menjadi tonggak lahirnya generasi baru atlet panjat tebing dari Tulungagung dan sekitarnya.
“Harapan kami, adik-adik peserta menjadikan lomba ini titik awal perjuangan mereka menuju jalur panjat tebing nasional,” pungkas Kharisma.
Jurnalis: Pandhu
Editor Tanu Metir