160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Bupati – Wabup Blitar saat Jamasan Gong Kiai Pradah 2025

Bupati Blitar H Riyanto MM Jamasan Gong Kyai Pradah

BLITAR-HARIAN NEWS.com – Gong Kiai Pradah kembali “disiram” dengan penuh khidmat di Alun-alun Lodoyo, Kabupaten Blitar, Sabtu (6/9/2025). Ribuan pasang mata warga seolah ikut menjadi saksi bisu ketika pusaka tua itu dimandikan, seakan Gong Kiai Pradah sedang berbicara lewat percikan air yang menyatukan tradisi dan doa.

Prosesi sakral ini dihadiri Bupati Blitar, Drs. H. Rijanto, M.M., bersama Wakil Bupati Blitar, Beky Herdihansah. Keduanya turun langsung melakukan jamasan pusaka kebanggaan Blitar tersebut di bangunan menyerupai gardu pandang, tepat di jantung Alun-alun Lodoyo.

750 x 100 AD PLACEMENT

Layaknya sebuah pesta budaya, usai siraman, air bekas jamasan Gong Kiai Pradah langsung diperebutkan warga. Air itu dipercaya membawa berkah dan keselamatan. Begitu pula tumpeng yang dihadirkan, tak luput menjadi rebutan warga sebagai simbol kebersamaan dan rezeki yang dibagi rata.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Blitar, Eko Susanto, menuturkan bahwa siraman Gong Kiai Pradah digelar rutin setiap tahun, bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. “Acara ini bukan hanya ritual, tapi juga wujud syukur dan pelestarian budaya Blitar,” ujarnya.

Pesan Bupati Blitar
Dalam sambutannya yang menggunakan bahasa Jawa, Bupati Rijanto menitipkan pesan mendalam kepada masyarakat Blitar agar tetap bersatu, waspada, dan tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah persaudaraan.
“Mangga kita sedaya tansah mawas dhiri lan nglenggana ing kaluputan, mugi saged leladi sankanthi sae marang warga masyarakat. Musyawarah minangka dalan bebener. Nyawijèkaken tekad, gotong royong, anjagi Bumi Blitar, Jogo Jawa Timur, lan Jogo Indonesia,” pesan Bupati.

Dengan semangat tagline “Rujakan Pelem, Rujak Kueni – Blitar Adem, Blitar Harmoni”, Bupati Rijanto mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga persatuan. Tradisi siraman Gong Kiai Pradah pun menjadi simbol bahwa Blitar bukan hanya tanah pusaka, tapi juga bumi yang menyatukan doa, budaya, dan harapan menuju kejayaan.

750 x 100 AD PLACEMENT

Jurnalis Etok
Editor Tanu Metir

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !