
Keterangan foto:Kepala Desa Ngrendeng Nurjiman, S.Pd., M.Pd., bersama Bhabinkamtibmas, Babinsa, ,Kiyai Daman Huri, K.H. Muhammad Sufa’i Arofiq, K.H. Muhammad Nurhadi, saat pengajian rangkaian Bersih Desa, Sabtu, malam (17/5/2025) di Balai Desa Ngrendeng.
TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Ratusan warga Desa NGrendeng, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, memadati Taman Wisata Widowati dalam acara Bersih Desa 2025, Sabtu (17/5/2025).
Ritual tahunan ini digelar sebagai wujud syukur atas hasil bumi sekaligus doa bersama untuk keselamatan dan keberkahan desa.
Doa Kolaboratif: Menguatkan Spiritualitas & Kebersamaan
Acara dibuka dengan pembacaan Surat Yasin oleh Kiyai Daman Huri, dilanjutkan tahlil dipimpin K.H. Muhammad Sufa’i Arofiq, dan penutupan doa bersama oleh K.H. Muhammad Nurhadi.
Kolaborasi tokoh agama ini menegaskan nuansa sakral sekaligus memperkuat nilai-nilai keislaman yang kental di masyarakat.
“Bersih Desa bukan sekadar ritual. Ini adalah warisan leluhur untuk merawat kebersamaan dan lingkungan,” tegas Kepala Desa NGrendeng, Nurjiman, S.Pd., M.Pd., usai memimpin syukuran massal. Hadir dalam acara ini seluruh elemen desa, mulai dari Bhabinkamtibmas, Babinsa, BPD, LPM, PKK, hingga perwakilan RT/RW dan tokoh adat.
Silaturahmi & Pelestarian Budaya
Selain aspek spiritual, Bersih Desa menjadi momentum mempererat silaturahmi. Warga berbondong-bondong menyantap hidangan syukuran sambil berbagi cerita. “Ini momen langka di mana semua warga berkumpul tanpa sekat,” ujar Siti, salah satu peserta.
Pemerintah desa berkomitmen melestarikan tradisi ini sebagai dentitas budaya “Generasi muda harus paham, Bersih Desa adalah cara kita menghargai alam dan leluhur,” tambah Nurjiman.
Dengan semangat “Memelihara Tradisi, Membangun Kesejahteraan”, Desa NGrendeng kembali membuktikan bahwa kearifan lokal tetap relevan di era modern.